Kejadiannya tadi siang. Saat mobil Poltak sudah keluar dari car port, baru sadar ada seekor anak cicak nempel di kaca depan. Â
Tidak jelas cara dia bisa nempel di situ. Mungkin jatuh dari atap car port karena kaget saat mesin mobil menyala. Mungkin juga sudah sembunyi di wiper sebelumnya.
Poltak tak berminat menanyai cicak kecil itu. Soalnya dia tak bisa bahasa cicak. Kecuali kata"ckckck" saat kagum melihat sesuatu.
Poltak hanya bisa berdoa. Semoga cicak kecil itu tak terbang terbawa angin saat mobil melaju dengan kecepatan 80 km/jam di ruas tol dalam kota Jakarta. Soalnya Poltak hendak ke sebuah mal di Sunter Jakarta Utara.
Saat melaju di ruas tol Priok, cicak kecil itu menghilang dari pandangan. Pikir Poltak, mungkin sembunyi di ceruk kap mesin.Â
Atau mungkin terjatuh? Kasihan benar kalau terlindas truk kontainer. Poltak harus mengaku dosa jika itu terjadi.
Tiba di parkiran mal, eh, itu cicak tiba-tiba nongol lagi di kaca mobil. Poltak biarkan saja.Â
"Bagus. Saya gak perlu ngaku dosa," pikir Poltak.
"Mungkin cicak itu memang pengen jalan-jalan ke mal. Bosan stay at home di Gang Sapi," kata Berta,  istrinya.
"Masuk akal," pikir Poltak.