Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianer Berpeluang Direkrut Kompas Gramedia

21 Desember 2021   22:41 Diperbarui: 22 Desember 2021   06:44 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya program ini tidak sepenuhnya baru. Selama ini -- sesuai syarat dan ketentuan Kompasiana -- sejumlah konten Kompasianer sudah muncul juga di KOMPAScom, Tribunnews, Grid Network, dan KompasTV. 

Bedanya, kalau selama ini gratisan, nanti penyebar-luasan konten Kompasianer akan mendapat  imbalan uang. Artinya Kompasianer akan mendapat imbalan ganda: K-Reward dan KG Reward.

Kedua, jalur "pangkalan bakat" (talent pool). Lewat program ini Kompasianer muda -- mahasiswa dan lulusan baru -- yang dinilai potensil berpeluang direkrut untuk berkarir di KG Media Network.

Dengan begitu, Kompasiana berfungsi sebagai jalur promosi diri bagi  Kompasianer yang berminat bekerja di KG Media.

Secara informal, program ini mungkin sudah berjalan juga.  Kegiatan sebagai Kompasianer aktif dan produktif, menghasilkan konten bermanfaat, bisa menjadi portofolio untuk melamar kerja di KG Media atau lain media.

Kendati suka hati, saya punya sedikit catatan untuk Mas Nurul. Catatan ya, bukan kritik.

Pertama, kriteria eligibilitas integrasi ke KG Media mesti terbuka. Apakah misalnya Kompasianer verifikasi biru otomatis memenuhi syarat? Itu tentu tak adil bagi Kompasianer verifikasi hijau yang kontennya kerap AU di Kompasiana. Kendati AU bukan ukuran tunggal untuk mutu konten.

Atau, apakah basis eligibilitas bukan status verifikasi melainkan konten itu sendiri? Artinya, unit seleksi adalah konten, bukan Kompasianer.  

Kedua, distingsi konten "kebisingan" dan konten "bermakna" harus objektif. Harus jelas ukurannya. Jangan semata  harus sesuai atau bermakna untuk kepentingan bisnis KG Media. Orang di ujungnya bisa bertanya, bising atau betmakna untuk siapa?

Saya sebenarnya lebih menggunakan distingsi "konten manfaat" dan "konten mudarat". Manfaat (konstruktif) atau mudarat (destruktif) untuk kebaikan dan kemajuan bersama sebagai sebuah bangsa. Ukurannya sudah ada dalam hukum positif kita.

Ketiga, tolong dipastikan program penyebar-luasan konten tidak diskriminatif. Ada sejumlah Kompasianer yang mendedikasikan diri menghasilkan konten yang tak populer, semisal  fiksi dan humor, di Kompasiana. Apakah fiksi dan humor, misal saja, sudah mendapat tempat yang layak di jaringan KG Media? Jika belum, maka program itu berpotensi diskriminatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun