Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Semeru

5 Desember 2021   06:36 Diperbarui: 5 Desember 2021   10:19 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erupsi Semeru tanggal 4 Desember 2021 sore (Foto: inews.com)

Hening sore pecah terserak berkeping-keping.

Lalu kudengar di mana-mana jerit ketakutan, teriakan minta tolong, rintih kesakitan, tangisan anak-anak, dan seru nama Allah berserah pasrah. Ditimpa gemuruh sungai lahar dingin, derak kekayuan patah, dan debum atap rubuh.

Segala suara dan bunyi itu lesap ke dalam dentum sembur lahar membara yang membakar puncak Semeru. Lenyap senyap ditelan gulita badai awan panas yang membawa serta hujan debu berpasir.

Ya Tuhan Ya Allah, bersabdalah saja, maka kawah Semeru seketika hening dalam pelukan langit bening.  (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun