Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Seketul Tahi Hanyut

11 November 2021   07:02 Diperbarui: 11 November 2021   07:12 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sungai mengalir (Diambil dari: genemil.com)

Alir air sungai itu sungguh tenang. Menghanyutkan. Tiada kusadar. Telah terbawa jauh aku ke hilir. Jauh, teramat jauh dari hulu. Dari tempat seharusnya aku berdiri.

Kurasa diri kini seperti seketul tahi hanyut di alir sungai. Bisakah aku kembali mudik ke hulu? Atau, adakah kekuatan yang sudi memulangkanku ke asal?

Akan tetapi. Bila diriku ternyata cuma seketul tahi hanyut di alir air sungai. Maka berharap Dia memulangkanku ke hulu, ke asal, adalah keangkuhan.

Ijinkanlah seketul tahi hanyut ini menjadi sekadar rabuk bagi serumpun eceng gondok di tepi sungai. Itulah karunia terindah bagi diriku, ya Tuhanku ya Allahku.(eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun