Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Cinta SMA

22 September 2021   07:26 Diperbarui: 23 September 2021   08:01 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: surabayarek.com/andy kristono)

Angin henti bertiup, awan henti berarak, burung henti berkicau.

Hening. Di bawah rumpun bambu. Di belakang sekolah.

Bibir jejaka sambar kecup bibir dara. Sekilat walet sentuhkan perut di air kolam. 

Indah. Dua wajah merona merah. Dua semburat cinta. 

Cinta. Hening jadi saksi.

Oh angin, bertiuplah! Hembuskan aku ke kampung Tulang di seberang danau. Di sana Paribanku menanti.

Tak ingin kumati di sini, terbakar iri pada dua sejoli itu. (eFTe)

*Tulang = Paman; Pariban = Putri Paman

Gang Sapi Jakarta, 22 September 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun