Pedobiblio dan Bibliofobia, Kamu Tergolong yang Mana

Pedobiblio, pernah mendengar istilah ini? Semoga baru kini mendengarnya, saat membaca artikel ini. Ya, pedobiblio itu istilah karangan saya.  Untuk melabeli seseorang yang memiliki kelainan kejiwaan (phaedo) terkait buku (biblio).  

Seorang pedobiblio adalah seseorang yang sangat bernafsu membaca jenis buku tertentu.  Pengertian itu terdengan sejajar dengan pedofil, seseorang yang sangat bernafsu secara seksual terhadap anak usia di bawah 14 tahun. Ya, istilah pedobiblio itu memang merujuk pada istilah pedofilini?

Apakah kamu seorang yang sangat bernafsu baca tinggi pada komik, teenlit, cersil, roman picisan, cerita detektif, tabloid gosip, atau lainnya? Sedemikian tinggi nafsu baca, sehingga kamu lupa waktu, tempat, dan sesama manusia.  Jika seperti itu, atau mendekati hal seperti itu, maka terimalah kenyataan, kamu seorang pedobiblio.

Apakah seorang pedoblio berbahaya?  Ya dan tidak!  Berbahaya karena dia mungkin bisa saja mengutil buku yang bikin nafsu bacanya terangsang. Tidak berbahaya karena dia tidak akan pernah bisa memperkosa sebuah buku. Sebernafsu apapun dia.

Bibliofobia adalah kebalikan dari pedobiblio.  Seorang bibliofobia adalah seseorang yang memiliki ketakutan berlebihan kepada buku.  Untuk bikin seorang bibliofobia mati ketakutan, tak perlu pakai jasa kuntilanak atau genderuwo.  Cukuplah mengurungnya di perpustakaan atau toko buku. 

Seseorang menjadi bibliofobia mungkin karena pengalaman buruk terkait buku atau membaca di masa kecil.  Mungkin waktu dia kecil gurunya sibuk menggetok kepalanya karena tak kunjung bisa membaca.  Akibatnya dia jadi ketakutan setiap kali melihat buku.

Apakah seorang bibliofobia berbahaya?  Ya, berbahaya untuk dirinya sendiri.   Kalau takut atau pusing setiap kali melihat buku, lha, bagaimana caranya dia bisa sekolah dan kuliah.  Memangnya ada sekolah atau kuliah zonder buku?  Ada juga sarjana zonder kuliah.

Entah kamu seorang pedobiblio atau bibliofobia, sembuhkanlah segera dirimu.  Apalagi jika kamu seorang jomlo.  Bahaya, kawan!  Jika kamu jomlo pedobiblio, maka ada risiko kamu akan menjadi kolektor buku nikah.  Atau, jika kamu bibliofobia, maka kamu akan selalu ketakutan bila disodori bukunikah untuk ditandatangani.  Ujungnya sama saja, kamu berisiko menjadi jomlo lestari pujaan nenek. (efte)