Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Aku Telah Membunuh Tuhanku

4 April 2021   12:51 Diperbarui: 5 April 2021   09:19 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengadilan Yesus Kristus (Foto:Newmarket Films/20th Century Fox/indiewire.com)

"Lihatlah manusia itu!" Ujung lidah dan telunjuk Pontius Pilatus menyesah tubuh Anak Manusia. 

Rupa Anak Manusia tak lagi manusia. Cetar pecut algojo telah mencincang habis sekujur tubuh-Nya. 

"Salibkan Dia!" Ujung lidah dan telunjuk para imam Yahudi memaku keji tubuh Anak Manusia.

Tubuh Anak Manusia tak lagi bernyawa. Anggur asam telah lunas diminum dari cawan derita-Nya.

Tuhan telah mati. Manusia membunuh-Nya atas nama Tuhan dan agama.

Siapakah aku ini, manusia yang telah membunuh Tuhanku, demi keselamatanku? (efte)

*Gang Sapi Jakarta, seusai Misa Perayaaan Paskah, 4 April 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun