Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Adubacot Tiga Kompasianer tentang Ghosting

8 Maret 2021   22:40 Diperbarui: 8 Maret 2021   22:53 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jijay bombay rasanya, harus adubacot soal erti ghosting. Ini gegara Admin K menawarkan topil ghosting di K.  Disambut artikel amuk Daeng Khrisna, menyindir tandas penyakit keminggris Min K. 

Tiadakah padanan ghosting dalam bahasa Indonesia? Apakah bahasa Indonesia sudah jatuh miskin? Atau Min K dan Kompasianer yang berada di bawah garis kemiskinan kosakata?

Mengompori amuk Daeng Khrisna, Engkong Felix menawarkan kata raib (meraib) sebagai padanan ghosting. Daeng Khrisna yang kaya kosakata kemudian mengusulkan tiga kata: hilang (menghilang), raib (meraib), hantu (menghantu).

Karena trauma pada hantu, Engkong Felix menolak kata itu sebagai padanan ghosting. Lagi pula, dalam konteks relasi cinta, ghosting itu bukan sesuatu yang menghantui, tapi sesuatu yang bikin ambyar. Lha, kalau masih menghantui, ya, berarti doi masih ada di sekitar, dong. Cuma, wujudnya mahluk halus, gitu.

Mas Joko P. alias Jepe Jepe, ikut nimbrung pula adubacot. Dia setuju kata raib sebagai padanan ghosting. 

Tapi dia mengusulkan kata peraiban untuk padanan "proses ghosting." Engkong Felix langsung julid, membaca peraiban sebagai per-aib-an, seperti halnya per-kota-an.  Peraiban berarti tempat aib. Nah, jadi meleceng artinya.

Adubacot tiga Kompasianer itu tentang padanan ghosting tampaknya mengerucut pada kata raib (ra.ib), meraib (me.ra.ib), keraiban (ke.ra.ib.an). Artinya, doi mendadak hilang dari pelukan dan tak bisa dihubungi lagi. Itu seperti suami-istri berangkat tidur malam bersama, eh, paginya istri atau suami telah hilang ditelan gelap malam.

Mengagumkan. Adubacot bisa tiba pada sebuah kesepakatan: raib (meraib, keraiban) adalah padanan untuk ghosting.  Aneh, Admin K kok gak tahu ya kalau bahasa Indonesia punya kosakata raib. Kurang kenthir, sih.(*)

*)Tentang artikel yang ditulis tiga Kompasianer itu, silahkan cari sendiri di K.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun