Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Benci Bule

19 Januari 2021   09:14 Diperbarui: 19 Januari 2021   10:27 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani dari pxhere.com

Sejak pertama kukenal bule. Aku sudah membencinya setengah mati. Kucari segala cara untuk membunuhnya. Hingga ke akar moyangnya.

Bule menyusup ke tanahku. Tanpa visa tanpa paspor. Menghisap nektar bunga lahanku. Tak menyisakan apa pun kecuali nestapa.

Telah kubulatkan tekadku. Tidak untukku tidak juga untuk bule. Ini perang habis-habisan. Aku habis bule habis.  

Tegap langkahku ke ladangku. Murka kucabut seare batang jagungku. Kutumpuk lalu kubakar. Matilah kau bule.

Aku, petani jagung. Gurem, sengsara. Amukku padamu bule. Jamur laknat yang memutih lantakkan ladang jagungku. (*)

*Gang Sapi Jakarta, 19.01.2020

**)Penyakit bule (bulai) adalah penyakit berbahaya pada tanaman jagung yang disebabkan infeksi jamur Peronosclerospora maydis. Penyakit ini menyerang hingga ke titik tumbuh, menyebabkan tanaman jagung memutih (bule) dan gagal produksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun