Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maumu tentang Kematian

12 Januari 2021   21:30 Diperbarui: 13 Januari 2021   07:21 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari goingplacesmagazine.com/IG@jeong_gun_

Barangkali maumu seperti perempuan dalam jerit Led Zeppelin, membeli tangga 'tuk dititi naik ke Rumah-Nya.

Barangkali juga, maumu tak hendak pergi ke Rumah-Nya dalam perut pesawat jet yang tak pernah hinggap di labuhan fana.

Atau, masih barangkali, maumu pergi ke Rumah-Nya saat berangkat tidur di malam yang tak pernah dibunuh pagi.

Tapi bukan maumu, melainkan mau-Nya-lah yang terjadi. 

Dia sendiri pergi ke Rumah-Nya dari puncak Golgota, tergantung dengan tangan terentang antara bumi dan langit. 

Maumu, kau ingin pergi ke Rumah-Nya lewat jalan yang lebih indah dari Jalan Salib?(*)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun