"Pak, coba lihat sini." Istrinya memanggil, sambil mengangkat botol bekas selai yang didaur-ulang menjadi pot janda bolong. "Lihat ada apa di dasarnya." Istrinya tersenyum. Poltak harus pasang kacamata untuk mengamati: ada beberapa ekor jentik di sana.
"Ngapain juga beli jentik. Di dalam pot ini ada jentik gratis." Istri Poltak menggugat.
"Bah! Ibu kan gak bilang kalau sekarang lagi ternak jentik."
"Apa katamu!" Istrinya melotot. Saatnya selarik senyum penawar pelototan dilancarkan.
Poltak terpikir, kemarin dia membubuhkan vetsin ke dalam pot-pot kaca tanaman hias peliharaan istrinya. Hal itu rupanya membuat air pot jadi keruh sehingga cocok untuk nyamuk bertelur.
Pertanyaannya, dari mana datangnya nyamuk? Bukankan nyamuk terakhir sudah purna dicerna cupangnya?
"Pasti itu nyamuk tetangga." Poltak mengambil kesimpulan. Â Pagi itu dia merasa cerdas.(*)
*Selamat lintas batas tahun 2020/2021 dengan tawa, Kawan-Kawan Kompasianer!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H