Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku di Jurang GunungMu

31 Desember 2020   07:23 Diperbarui: 31 Desember 2020   07:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku gagal lagi tiba di puncak GunungMu tahun ini. Setelah puluhan kali gagal. Semenjak lahirku.

Aku mengaku, jujur. Kudaki GunungMu, setiap awal tahun. Lalu tiba di dasar jurang GunungMu, setiap akhir tahun.

Aku takut meraih puncak GunungMu. Di sana ada lava merah amarahMu. Aku hanya larva.

Ah, aku menipuMu, lagi. Tahun-tahun berlalu, jujur, aku tak pernah beranjak dari jurang GunungMu. Kulumpuhkan diri di sini.

Di jurang ini sungguh hangat, di puncak GunungMu teramat dingin. Di sini ada taman eden yang gemah-ripah. Di sana hanya ada hening.

Mengapa bukan Engkau yang turun menemaniku bersuka-cita di sini. Atau Kau sudah di sini, di jurang GunungMu, tapi aku tak bisa melihatmu?  

Aih, aku pura-pura lupa, telah lama kubutakan mata lahir dan batinku.(*)

*Gang Sapi Jakarta, 31 Desembet 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun