Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Orang Kalah (di Kompasianival 2020)

6 Desember 2020   15:26 Diperbarui: 6 Desember 2020   15:47 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi [Foto: islamidia.com]

Jangan engkau salah kira. Ini bukan tentang nelangsa pada hati orang kalah. Yang tumbuh di garis akhir sebuah lomba. 

Bukan. Bukan tentang itu. Sebab nelangsa bukanlah hak orang kalah.

Juga, jangan engkau salah kira. Ini bukan tentang iri dalam hati orang kalah. Yang tumbuh di ujung sorak gembira pemenang lomba. 

Bukan. Bukan tentang itu. Sebab iri bukanlah tabiat orang kalah.

Pula, jangan engkau salah kira. Ini bukan tentang amarah dalam diri orang kalah. Yang tumbuh sebagai protes kepada kapitalisme yang gandrung kompetisi demi yang terbaik. 

Bukan. Bukan tentang itu.  Sebab amarah bukanlah adat orang kalah.

Engkau dengarkanlah. Ini tentang perih di sanubari. Yang tumbuh dari sebuah pesta keluarga yang meminggirkan anggotanya yang dinilai tak baik. 

Benar. Benar-benar tentang itu. Sebab telah diremehkan niat memberi yang terbaik dari diri.[â—‡]

*)Gang Sapi Jakarta, 6 Desember 2020. [Sebuah puisi jelek karena ditulis pada hari Minggu yang muram] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun