Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kukenang Tiga Guruku di Sekolah Dasar

25 November 2020   20:46 Diperbarui: 26 November 2020   07:17 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi dari okezone.com

Sebuah Permakluman

Guru juga manusia. Sering lebih usil juga lebih nakal dari murid. Sebab guru tidak boleh kalah dari murid. Begitulah kukenang tiga orang guruku di Sekolah Dasar. Nun jauh di pedalaman Tanah Batak sana. Di paruh kedua enampuluhan hingga paruh pertama tujuhpuluhan.

Guru Kelas Satu

Guru Barita namanya. Keras roman wajah dan suaranya, juga kepalanya. Ditugasinya kami membawa tongkat kayu ke sekolah. Seorang murid satu tongkat. Kami laksanakan tugas. Tanpa firasat apa pun. Tongkat itu ternyata untuk pemukul kepala kami. Saat keliru menjawab pertanyaannya. Maka cilaka tigabelaslah murid yang membawa tongkat kayu keras.

Guru Kelas Tiga

Guru Oskar namanya.  Pendek gempal tubuhnya. Keraslah suaranya, tak terhalang oleh lebat kumisnya. Ditugasinya kami membawa bilah-bilah bambu ke sekolah. Seorang murid lima bilah bambu. Kami laksanakan tugas. Tanpa firasat apa pun. Sehari kemudian rumahnya sudah berhias pagar baru. Terbikin dari bilah-bilah bambu yang kami bawa sehari sebelumnya. Alangkah cerdiknya guru kami.

Guru Kelas Lima

Guru Paruhum namanya. Kurus tinggi tubuhnya. Keras suaranya, tak sepadan dengan tipis kumisnya. Paling berbisa jitakannya di kepala.  Paling ditakuti karena setia menguji murid setiap hari. Tapi komik bisa menghentikannya. Maka aku bawakan komik untuknya. Sehingga kelas terbebas dari siksa ujian. Sebab guru kami tenggelam dalam komik. Terimakasih kepada para komikus.

Sebuah Pernyataan 

Aku bangga pernah menjadi murid Sekolah Dasar. Aku bangga pernah diajar dan dihajar Guru Barita, Guru Oskar, dan Guru Paruhum. Mereka membuat kepalaku benjol bengkak sehingga isi benakku berkembang.(*)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun