Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kompasianer Junior Takut kepada Kompasianer Penjelajah

24 Agustus 2020   15:05 Diperbarui: 24 Agustus 2020   15:38 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi dari sehatq.com


 
Nasib malang itu ibarat pencuri di malam hari. Kita tidak tahun kapan tepatnya dia datang. Begitu kita terbangun, ternyata dia sudah kabur membawa barang-barang yang diperlukannya.

Begitulah nasib malang menimpa saya. Di ruang percakapan akun Kompasianaku, tiba-tiba masuk beberapa pesan dari sejumlah Kompasianer Junior (ada juga Debutan) yang meminta maaf kalau-kalau artikel dan komentarnya telah menyinggung perasaanku.

Tentu saja saya bingung. Artikel atau komentar yang mana, tanggal berapa, saya tidak pernah tahu.  Ujug-ujug, kok pada minta maaf.

Permintaan maaf itu menempatkan saya, seorang Kompasianer Penjelajah bongkokan, sebagai orang malang, karena tiba-tiba ditakuti.  Takut kalau-kalau saya tersinggung.  

Seolah hatiku terbuat dari pualam.  Indah tapi disentil sedikit langsung retak. Ah, halus kali.

Tidak.  Saya tidak tersinggung pada isi artikel maupun komentar di Kompasiana, sejauh tidak menyerang pribadi (argumentum ad hominem). 

Jika ada misalnya komentar yang menyinggung pribadi, atau bersifat SARA, saya tidak tanggapi.  Biasanya Admin K akan bertindak menghapusnya.

Kompasianer bisalah mengandalkan Admin K sebagai penapis etika artikel di Kompasiana. Jika sebuah artikel dinilai tidak etis, termasuk plagiat, pasti langsung diberangus.   

Kalau artikel masih bercokol, berarti tidak ada masalah etika.  Kalau pun ada sedikit masalah, paling juga kena sanksi "tanpa label".

Saya pikir rekan-rekan Kompasianer Junior itu mungkin takut pada saya karena khawatir saya merisak mereka.  Jadi maafnya dipanjar dulu. 

Bisa jadi mereka pernah baca betapa ganasnya artikel saya dalam merisak sesama Kompasianer, baik itu Junior maupun Senior.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun