Pakaian adat adalah artefak filsafat etnisitas. Padanya termaktub  logika, etika dan estetika yang hidup dalam suatu etnik atau masyarakat hukum adat.
Mengenakan pakaian adat dengan demikian memanggungkan filsafat suatu etnik di ruang publik. Â Memanggungkan dalam arti menyatakan struktur (logika), norma (etika) dan rasa (estetika) Â yang dilakoni dalam hidup.
Dengan demikian pakaian adat adalah pelukisan harkat kemanusiaan suatu etnik. Harkat yang tinggi menurut ukuran nilai budaya etnik yang bersangkutan.
Perhatikan bahwa motif ulos Batak misalnya menggambarkan sejarah, alam, struktur sosial dan nilai-nilai budaya Dalihan na Tolu pada masyarakat Batak. Begitupun motif kain tenun ikat Ende Lio menggambarkan sejarah, alsm, struktur dan nilai-nilai budaya Ende Lio.
Dilihat dari sisi filosofis itu, maka secara subjektif semua pakaian adat setara wibawa dan keindahannya. Â Menyatakan pakaian adat etnis ini lebih indah dibanding punya etnis itu adalah kesalahan objektivitas.
Karena kandungan filosofis itu, maka pilihan Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat pada acara-acara resmi kenegaraan patut diapresiasi. Dengan mengenakan pakaian adat seperti itu, Presiden Jokowi telah mengangkat filsafat dan harkat etnisitas ke tataran nasional dan bahkan internasional.
Presiden Jokowi telah menjalankan perannya sebagai duta bagi filsafat hidup etnisitas bagi dunia. Dunia menjadi tahu, Indonesia seperti direpresentasikan Pancasila, adalah integrasi kekayaan filsafat etnisitas. Pada setiap pakaian adat itu, termaktub lima sila Pancasila. Â
Sejauh ini, melalui pengenaan pakaian adat, Presiden Jokowi sudah mengangkat filsafat kehidupan etnik Aceh, Batak, Bali, Bugis dan Sabu ke tataran nasional dan internasional.Â
Pakaian adat Sabu dikenakannya kemarin, Jumat 14 Agustus 2020, saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Komplek DPR/MPR/DPD RI Senayan.
![Pembagian wilayah adat dan suku di Papua (Foto: instagram tifa)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/15/20200815-054112-5f372b5c097f3618b01b3ef2.png?t=o&v=770)
Saya secara khusus menunjuk pada pakaian adat Papua.  Itu akan menjadi tantangan besar bagi Presiden Jokowi.  Karena akan menunjukkan sebesar apa  apresiasi dan sedalam apa tafsir negara terhadap filsafat etnisitas Papua, sebagai bagian integral NKRI. Â