Lalu kita pikir posisi terbaik di Kompasiana itu memenuhi kepentingan kita. Padahal sejatinya kita lebih memenuhi kepentingan kapitalistik Kompasiana.Â
Tidak ada yang salah sebenarnya dengan ini. Hanya saja, ada satu perkara yang merisaukan: komunikasi di Kompasiana terasakan cenderung memudar. Â
Maka tinggal satu pertanyaan untuk Kompasianer. Apakah akan menjadikan Kompasiana lebih sebagai wahana kompetisi ketimbang komunikasi?
Biasanya ada yang bertanya kepada saya, setelah menulis artikel semacam ini, "Apakah tidak khawatir akunnya dibekukan Admin K?" Itu khas pertanyaan seorang pengabdi. Â
Saya biasanya tidak menanggapi. Tapi kali ini saya mau bilang, "Pemberontak berdiri di anjungan, penjilat bergelantungan di buritan."(*)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H