Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Burung Gereja di Pagi Hari

22 Juli 2020   11:31 Diperbarui: 22 Juli 2020   18:16 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Untukmu Sapardi Djoko Damono yang telah pergi sebelum kata-kata menjadi puisi)

Segerombol burung gereja itu riuh mencicit. Itu kata para tetangga. Dan mereka semua salah.

Segerombol burung gereja itu merdu menyanyi. Itu kata kita berdua. Dan kita berdua benar.

Setiap pagi di senja usia ini kita duduk berdua di bangku taman belakang rumah. Kita taburkan dua genggam beras di pekarangan. Kita mengundang datang burung gereja.

Segerombol burung gereja selalu datang menghambur turun ke tanah. Mematuki setiap butiran beras sambil bernyanyi riang. Di telinga kita mereka mengalunkan simfoni pagi.

Setiap pagi segerombol burung gereja itu selalu bernyanyi merdu untuk kita berdua. Menggantikan nyanyian kanak-kanak dari anak kita yang kini sudah demam lagu cinta.(*)

Gang Sapi Jakarta, 22.07.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun