Menulis humor di Kompasiana, menurut saya adalah suatu kebajikan. Bisa mengajak pembaca yang sempat mampir baca untuk tertawa sehat. Terbebas sejenak dari kepenatan, ketegangan, dan mungkin juga kemarahan.
Kamu tahu kenapa sekarang jumlah pembaca Artikel Utama di Kompasiana ini semakin sedikit? Saya pikir karena artikel-artikel itu terlalu serius, terlalu "bermutu" (BERdampak MUka TUa). Siapa sih yang sudi menyusahkan diri dengan membaca artikel-artikel serius di masa susah seperti sekarang?
Mungkin ada yang bertanya, "Apakah tidak takut gak kebagian K-Rewards? Soalnya artikel humor kan jarang menjadi Artikel Utama sehingga minim pembaca."
Lha, kan baru saya bilang, jumlah pembaca Artikel Utama Kompasiana sekarang minim. Jadi, kalau artikel humor menjadi Artikel Utama, pasti jumlah pembacanya juga pasti minim. Karena disangka artikel serius."
Lagi pula, ada bagusnya jika artikel kita tidak dipilih Admin K menjadi Artikel Utama. Kita jadi sadar bahwa artikel kita uelek tenan!(*)
*Menurut Admin Kompasiana terkasih, artikel humor ini tidak bermutu. Buktinya langsung didown-grade dari Artika Label Pilihan (otomatis untuk Kompasianer Centang Biru) menjadi Artikel Tanpa Label. Terimakasih Admin telah menunjukkan betapa buruknya kualitas artikel saya. Kapada Admin K dan rekan-rekan Kompasianer saya mohon ijin moratorium menulis di Kompasiana dalam rangka introspeksi sampai waktu yang tidak ditentukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI