Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Artikel Utama

Humor | Adat Batak Bikin Natal Kacau?

26 Desember 2019   10:05 Diperbarui: 30 Desember 2019   17:30 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru Sekolah Minggu di Gereja Katolik Panatapan selalu menekankan perintah keempat itu kepada murid-muridnya. Salah satu contoh kongkritnya adalah larangan menyebut nama orangtua. Itu dianggap tidak hormat pada orang tua.

Larangan itu pula yang melekat pada benak Poltak. Terlebih dia melihat ompung baoa dan amongnya mengepal-ngepalkan tinju sembari melotot ke arahnya.

Dalam pikiran Poltak mereka sedang mengancam: "Awas kalau sampai menyebut nama ompung dan among. Ku libas kau!" Ya, wajarlah dia keder. Lalu kreatif mengubah bunyi Yesaya 11:1 seperti di atas.

Yah, beda tafsir kepalan tinju dan mata melotot antara anak dan bapak, antara cucu dan kakek. Hasilnya, Natal yang kacau.

Begitulah cerita pagi 26 Desember 2019 dari saya, Felix Tani, petani mardijker, sepanjang usia hanya sekali ikut marsipajojoron.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun