Mengapa?  Karena kerahasiaan itu ada di bilik pencoblosan.  Bukan di luar bilik.  Bisa saja di luar bilik ada seseorang yang berbusana dan bergaya persis Pak Jokowi, tapi di dalam bilik  mencoblos Pak Prabowo.
Atau sebaliknya, di luar bilik berbusana dan bergaya persis Pak Prabowo, tapi dalam bilik mencoblos Pak Jokowi.
Hei, Anda tidak otomatis bisa terbang hanya karena mengenakan kostum Superman. Â Atau bisa berlompatan dan menempel di dinding gedung-gedung Thamrin City Jakarta hanya karena mengenakan kostum Spiderman.
Kalau Pak Widodo tak menyebut jenis kelamin, umur, dan pemilik kambing putih dan kambing hitam, tentulah Poltak tidak akan tahu kebenarannya, bukan?
Tapi pertanyaan tentang jenis kelamin kambing itu memang jelas dungu. Â Entah lelaki macam apa Si Poltak itu sehingga tak bisa membedakan bokong kambing jantan dan betina.Â
Intinya di sini, tidak ada korelasi antara warna pakaian dengan pilihan atas capres. Â Sebab sangat mungkin juga nanti pemilih Pak Prabowo akan menggunakan pakaian warna putih, bukan?Â
Jadi saya tidak melihat dimana letak pemecah-belahannya. Â Kecuali mungkin kubu sebelah merasa kecolongan. Â Tadinya punya ide "revolusi putih", memutihkan TPS dengan berpakaian putih sesuai warna seragam Gerindra dan PKS. Â Sayang, idenya keduluan Pak Jokowi. Â Kasihan deh, loe.
Tapi, soal melanggar asa kerahasiaan Pilpres 2019, sebenarnya juga omong kosong. Â Untuk sekarang ini, itu harus dikatakan mitos.
Sekarang ini  masyarakat kita sejatinya sudah "terbelah dua" secara imajiner.  Satu belahan pemilih Pak Jokowi dan satu belahan lagi pemilih Pak Prabowo.  Di antara dua belahan itu ada ruang tipis  "opurtunis".
Jadi sekarang ini setiap orang sudah tahu siapa capres pilihan tetangganya atau temannya.  Seorang simpatisan PDIP 90 persen dipastikan  akan memilih Pak Jokowi.  Sebaliknya seorang simpatisan Gerinda 90 persen dipastikan akan memilih Pak Prabowo.
Dan jangan munafik. Â Bukankah setiap jurkam berusaha untuk meyakinkan pemilih untuk memilih capres tertentu? Â Kalau perlu dengan imbalan tertentu? Â Jadi, apanya yang rahasia, sih?