Siborongborong, nama itu sejatinya sudah sohor dari dulu. Kota kecil ini mendadak viral beberapa waktu lalu. Lantaran lagu remix reggae "Sayur Kol" lantunan grup band "Punxgoaran".
Penggalan syair lagu itu, "Waktu abang pergi ke Siborongborong.. datang namboru Panjaitan.. Makan daging anjing dengan sayur kol.." Bikin ramai jagad sosmed sekaligus menyesatkan.
Aslinya, itu adalah lagu Batak yang dipopulerkan grup penyanyi legendaris "Trio Golden Heart" tahun 1970-an. Judulnya "Jagal Hoda dohot Kol". Saya termasuk generasi yang suka menembangkan lagu kocak itu tahun 1970-an.
Penggalan syair di atas, menurut versi aslinya jika diterjemahkan adalah: "Ketika aku pulang ke Siborongborong... berjumpa Boru Hombing... Lauk-pauknya daging kuda dan sayur kol".
Dimana letak sesatnya, nanti bakal terjelaskan sendiri. Intensi saya di sini memperkenalkan Siborongborong.
Kota TerdinginÂ
Siborongborong berada di jalur Trans-Sumatera, antara Balige di utara dan Tarutung di selatan. Jaraknya sekitar 250 km dar Medan, atau sekitar 6 jam perjalanan naik bus.Â
Tapi sekarang kota kecil ini punya Bandara Internasional Silangit. Sehingga waktu tempuh Medan-Siborongborong lewat udara bisa dipangkas menjadi 1 jam saja. Cukup sediakan uang tiket pesawat Rp 500,000.
Terletak di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), kota ini berada di Dataran Tinggi Toba, zaman Belanda disebut "Hoogvlakte van Toba". Dengan ketinggian 1,365 mdpl, kota ini tergolong terdingin di Tanah Batak. Suhu malam rata-rata 16 derajat C, siang rata-rata 21 derajat. Jualan AC tidak laku di sana.
Kota Tua
Siborongborong tergolong kota tua di Tanah Batak. Kota ini sudah ada pada awal 1800-an.