Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gejala Pembangunan Semu di Jakarta

16 Agustus 2018   22:57 Diperbarui: 16 Agustus 2018   23:10 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem  Ganjil-Genap

Kedua, perluasan sistem  ganjil-genap lalu-lintas Jakarta. Tadinya hanya sebatas Sudirman-Thamrin, Gatot Subrota, dan Rasuna Said. Sekarang sampai ke Haryono, Panjaitan, Kartini, Pondok Indah, S. Parman, dan Benyamin Suaeb.  

Tadinya kebijakan ganjil-genap tadinya dimaksudkan Pak Ahok sebagai transisi menuju sistem jalan berbayar. Sambil menunggu MRT dan LRT operasional.

Nah, perluasan sistem ganjil-genap itu diklaim mengurangi kemacetan secara signifikan. Ya, tentu saja begitu di ruas-ruas jalan ganjil-genap.

Tapi coba lihat kondisi jalan-jalan alternatif.  Kemacetan bertamvah parah. Jadi kalau dihitung secara agregat Jakarta, tingkat kemacetan sebenarnya tidak berubah.

Ini hanya memindahkan kemacetan dari jalan-jalan utama ke jalan-jalan alternatif. Artinya, kelancaran di jalan-jalan utama itu bersifat semu. Sekali sistem ganjil-genap dihapus, jalanan pasti macet lagi.

Hanya kalau sistem transportasi publik midern terinregrasi yang pernah dijanjikan Pak Anies bida direalisir, barulah ada harapan kemacetan akan berkurang.

Naturalisasi Sungai

Ketiga, penataan daerah aliran sungai. Pak Anies menjanjikan naturalisasi sungai, istilah lain untuk normalisasi sungai era Ahok. Dengan naturalisasi sungai, yang dibayangkan adalah pemulihan ekosistem sungai menjadi alami seperti semula.

Sebagai hasilnya, bayangkanlah sungai-sungai berair jernih dan bersih serta tak berbau di Jakarta.  

Tapi itu uma bayangan. Faktanya tidak ada naturalisasi sungai di Jakarta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun