Seperti juga Bu Ihromi, saya kira, tak kuasa menolak panggilan lembut dari Sang Pencipta untuk datang dan beristirahat damai dalam keabadian surgawi di RumahNya.
Beliau telah pergi, meninggalkan warisan perjuangan hukum adat dan kesetaraan gender.Â
Selamat jalan, Ibu Ihromi.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!