Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penelitian Kualitatif #039: Ciptakan Sendiri Kategori Datamu

18 Agustus 2015   10:28 Diperbarui: 18 Agustus 2015   11:20 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam diskusi sebelumnya, kita sudah membahas cara membaca dan menganotasi data kualitatif.

Langkah berikutnya adalah pengkategorian data. Ini mencakup tiga jenis kegiatan yang saling terkait secara triangular yaitu penciptaan kategori, penerapan kategori, dan pemecahan/penyatuan kategori (Dey, 1993).

Mari kita bahas satu per satu, mulai dari penciptaan kategori data. Terus terang, ini memerlukan upaya ekstra pendayagunaan kreativitas.

Mengkategorikan Berarti Membandingkan

Dalam rangka analisis, data harus ditafsir. Tapi analisis sendiri dapat melampaui tafsir. Untuk itu dapat diciptakan kelengkapan konseptual guna keperluan kategorisasi dan pembandingan unsur-unsur pokok dari suatu gejala sosial yang sedang dianalisis.

Langkah ini dapat ditempuh melalui proses abstraksi data sehingga diperoleh unsur-unsur yang paling penting untuk keperluan analisis.

Sebuah ibarat, dalam analisis air ahli kimia memusatkan perhatian pada H2O. Bukan pada “air” yang mengandung banyak konotasi. Dengan cara itu, analisis dapat dipusatkan hanya pada unsur-unsur pokok suatu realitas dan hubungan-hubungannya satu sama lain. Tentu saja, tanpa melupakan asal-usulnya.

Kategorisasi data adalah proses pembandingan. Ia bukan sekadar menggabung-gabungkan informasi yang serupa atau berkaitan. Dengan memasukkan suatu informasi pada suatu kategori, berarti ia telah diperbandingkan dengan informasi lain yang masuk dalam kategori lain.

Artinya, suatu kategori tidak dapat diciptakan secara terisolasi dari kategori lain yang diperlukan untuk analisis data. Ia tetap harus dalam suatu konteks keterhubungan. Keterhubungan itu bisa bersifat substansial seperti hubungan sebab-akibat, misalnya antara pendidikan dan pekerjaan. Bisa pula ia bersifat formal karena persamaan atau perbedaan, misalnya antara suami dan isteri (sama-sama orangtua, berbeda gender).

Harus Membumi

Karena itu, penciptaan kategori adalah suatu tantangan konseptual dan empirik sekaligus. Suatu kategori harus “membumi” (grounded) secara konsep dan empiris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun