Beliau selalu mendedikasikan dirinya dalam kegiatan kepedulian terhadap sesama. Sekecil apapun peluang kebaikan berbagi pasti selalu diusahakannya. karena baginya menebar kebaikan akan selalu mendatangkan manfaat bagi diri pribadi maupun orang lain.
“Kita merupakan makhluk sosial, butuh dan dibutuhkan orang lain,” itulah kata-kata yang disampaikan langsung oleh Da’i Brigpol Hilal sewaktu mengobrol bersama beliau di Hotel Dalton Makassar pada 18 April 2020. Polisi yang gemar berdakwah, semangat dalam menebar kebaikan ini hatinya telah ‘tertambat’ pada panti asuhan. Setiap bulannya beliau rutin mengunjungi panti asuhan sebab menurutnya dalam diri anak yatim tersebut terdapat harapan masa depan mereka sehingga kita perlu memotivasinya di tengah kehidupan tanpa kasih sayang orang tua.
Dalam obrolan kami, beliau menceritakan hal-hal yang tidak dapat beliau lupakan saat menebar kebaikan. Ketika beliau memberikan sesuatu entah itu sembako atau berupa uang, orang yang menerima spontan menangis sambil mendoakan serta mengucapkan terima kasih. Itu menandakan bahwa apa yang beliau berikan betul-betul bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh orang tersebut. Ihwal tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi beliau.
Kebahagiaan lain yang diutarakan beliau disaat menebar kebaikan berbagi adalah saat datang untuk kesekian kalinya. Ketika datang ke panti asuhan atau fakir miskin yang bisa dikatakan “langganan” tiap bulan kesana. Beliau memang sangatlah rutin berkunjung ke panti asuhan dan tetap bertanggung jawab pada tugas utamanya sebagai seorang polisi. Polisi yang bertugas di Dit Binmas Polda Sul-Sel ini selalu dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk kepentingan sosial dan tetap berprestasi di kepolisian.
“Sebelum turun dari mobil, mobil saya sudah dikerumuni oleh anak-anak panti atau orang yang telah kita bantu, artinya apa, mereka merindukan kita. Jangan hanya sekadar memberi dan selesai begitu saja, tetapi bagaimana orang-orang yang telah kita bantu tersebut merindukan kehadiran kita.
“Kedatangan kita bukan lagi diharapkan dengan membawa materi tetapi dengan kehadiran kita saja, mampu memberikan kebahagiaan kepada orang-orang yang kita telah bantu.” Ungkap beliau dengan antusias menceritakan pengalamannya saat berdonasi.
“Bagaimana sih untuk tetap semangat dan istiqomah dalam berbuat kebaikan?” tanya saya penasaran, beliau menjawab “Perbaiki niat berbagi hanya untuk Allah semata, tentu syaitan akan senantiasa mengganggu karena dalam melakukan kebaikan itu akan selalu ada ujiannya, tentu akan diganggu masalah niat kita, buat apa kita banyak bantuan sering memberi kalau tidak ikhlas niat kita, hanya ingin dipuji, niat kita hanya ingin dibanggakan tentu itu sesuatu yang sia-sia. Jadi tantangannya adalah kita harus terus memperbarui niat kita pada saat membantu.”
Pada zaman modern ini, mengerjakan kebaikan sudah sangatlah dimudahkan secara tidak langsung meraih pahala pun telah dimudahkan, bukan? Apalagi alasan untuk tidak berbuat kebaikan. Telah begitu banyak situs web yang dimanfaatkan untuk bersedekah, memberikan donasi terbaik kita kepada yang membutuhkan, zakat dll. Salah satunya adalah Dompet dhuafa yang telah terpercaya dengan berbagai macam ikhtiar kegiatan dalam mengentaskan kemiskinan.
Kebaikan sekecil apapun yang kita berikan akan bernilai besar bagi mereka yang membutuhkan