PRANATAL
Perkembangan pada anak haruslah dicermati dengan peka terutama oleh kedua orang tua yang dimana perkembangan pada anak adalah proses yang sangat penting bagi anak tersebut. Jika salah dalam mengasuh, maka jangan heran anak tersebut tidak tumbuh dengan apa yang diharapkan oleh kedua orang tuanya. Terutama disaat masa pranatal, perlu kita ketahui bahwa masa ini adalah masa yang dimana orang tua harus pintar dalam memberi gizi atau nutrisi yang baik buat anak, mengapa demikian ? semua orang tua pasti ingin mempunyai anak yang sempurna baik itu secara fisik maupun psikis atau ingin mempunyai anak yang sehat jasmani atau rohani bahkan tidak ada orang tua sekalipun yang menginginkan anak yang cacat baik fisik ataupun mental. Maka dari itu orang tua harus pintar dalam memberi asupan gizi atau nutrisi kepada anak.
fase pranatal adalah fase yang dimana anak masih di dalam kadungan seorang ibu. fase ini rawan akan perkembangan anak, mengapa demikian? Karena apapun yang akan disuguhi oleh orang tuanya ataupun orang yang di sekelilingnya akan direkam atau akan di ingat terus di memori otak anak tersebut, entah itu buruk ataupun baik. Contoh : Apabila anak sejak di dalam kandungan dibiasakan mendengarkan ayat-ayat suci alqur’an maka kelak besar nanti dia terbiasa bahkan mampu membacanya dengan fasih ataupun mampu menghafalnya, dan sebaliknya
Masa pranatal juga disebut masa keajaiban dan menakjuban bagi umat manusia karena manusia termasuk makhluk allah yang derajatnya paling tinggi daripada makhluk lain yang allah ciptakan. Bisa dibayangkan betapa takjubnya kita di ciptakan dari setetes mani hingga terciptanya bentuk makhluk yang utuh dan
sempurna yakni manusia. Sebagaimana allah menjelaskan di Al-Qur’an Al-Karim kejadian menakjubkan tersebut dalam surah al-Mu’minun (23); 12-14 :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِيْنٍ . ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَكِيْنٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا النُطْقَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا العَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا المُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسُوْنَ العِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا ءَاخَرَ فَتَبَرَكَ اللهُ أَحْسَنُ الخَلِقِيْنَ(المؤمنون : 12-14)
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan sarpati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang Paling Baik.” (QS,al-mu’minun; 23 :12-14)
Telah jelas apa yang dikemukakan oleh Al-qur’an di atas bahwa kita hanya dicipkan dari setetes mani (hina) dan apabila difikirkan dengan logika manusia tidak akan mampu menandingi kekuasaan allah.
“Kita sebagai manusia janganlah sombong karena manusia tercipta dari air mani yang hina “
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H