Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur.
Kisah dalam cerita Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan seorang gadis Minangkabau dan seorang Pria yang berdarah Minangkabaun dan Makassar. Kisah ini berasal dari negeri yang bernama Batipuh di Sumatera Barat. Zainudin yang berlayar dari tanah kelahirannya Makassar, menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Kemudian dia jatuh cinta pada Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di persukuannya. Namun, adat dan istiadat yang kuat merampas kebahagiaan cinta mereka berdua.
Zainuddin hanya seorang pemuda miskin yang tak bersuku, karena ibunya berdarah Bugis dan ayahnya berdarah Minang, statusnya dalam masyarakat Minang yang matrilineal tidak diakui. Sedangkan Hayati adalah perempuan Minang santun keturunan bangsawan. Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang merantau ke tanah Jawa karena patah hati lantaran Hayati dipaksa menikah dengan laki-laki kaya terpandang, Aziz.
Waktu berlalu, takdir pun mempertrmukan mereka kembali dengan kondisi yang sangat berbeda. Namun, sayangnya kisah cinta mereka berakhor tragis ketika Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kapal Van der Wijck.
Kasih sayang antara cinta Zainudin dan Hayati yang kandas akibat Adat yang harus memisahkan mereka, Hayati yang berdarah asli Minangkabau dan Zainuddin yang berdarah bugis dan Minang membuat Zainuddin di usir dari tanah Batipuh dan setelah di usir ia pergi menuntut agama ke Padang Panjang.
Setelah waktu berlalu, ia pergi merantau ke tanah Jawa untuk mencari kehidupan baru. Disana ia bekerja pada sebuah percetakan, lalu ia menulis beberapa artikel salah satunya berjudul " Teroser".
Setelah beberapa lama ia bekerja ia pun menjadi seorang pemuda yang sukses. Sedangkan berbalik dengan nasib Hayati yang menikah dengan saudagar kaya yang bengis, Hayati yang dijodohkan dengan Aziz tidak pernah merasakan kasih sayang dengan suaminya, bahkan suaminya selalu memukuli Hayati tanpa adanya perasaan kasian. Setelah beberapa lama Aziz jatuh miskin dan merantau ke negeri Jawa, setelah beberapa lama merantau, Aziz bertemu dengan Zainuddin yang membuat Aziz tercengan dengan keadaan Zainuddin yang sukses, dimana yang dahulu ia hina, caci maki, sekarang seorang yang ia hina sukses dan membalikan kehidupannya.
Setelah Aziz bertemu ia pun diberikan suatu pekerjaan bahkan tempat tinggal di rumah Zainuddin, Aziz yang depresi melihat kehidupannya, ia pun meminum obat terlarang yang membuat ia meninggal.
Waktu pun berlalu, Hayati yang menjanda masih di berikan kesempatan untuk tinggal di rumah Zainuddin, akan tetapi ia merasa malu karena telah menyakiti hati Zainuddin, dan ingkar pada janji sucinya. Lalu ia kembali ke Minangkabau menaiki Kapal Van Der Wijck dari Tanjung Perak tanpa sepengetahuan Zainuddin.
Zainuddin yang sebenarnya masih mencintai Hayati membuat dirinya khawatir pada keadaan Hayati. Lalu ia menyusul ke Pelabuhan dan sesampainya ia disana ia mendapat kabar bahwa kapal yang ditumpangi Hayati tenggelam di perairan Lamongan. Lalu ia menyusul ke daerah eksekusi penumpang yang selamat dan mencari Hayati. Setelah ia bertemu Hayati, Hayati berpesan kepada Zainuddin dan meminta maaf atas kesalahan masa lalunya, dan tak lama ia pun mengakhiri masa hidupnya.
Dari cerita di atas, bisa di ambil kesimpulan bahwa kasih sayang bias saja tandas dan timbul kembali, dimana ketika Hayati dan Zainuddin yang di pertemukan membuat mereka saling jatuh cinta, akan tetapi tidak di restui, lalu di pertemukan pada waktu yang lain.