Mohon tunggu...
Muh Tamim Hidayatullah
Muh Tamim Hidayatullah Mohon Tunggu... -

penjelajah di dunia maya, suka ngeblog dimana-mana, bapak dari 3 anak lucu... bergelut di dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Juga Manusia

26 Agustus 2014   22:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14090428421448725444

Download eBook

Membaca dan menulis merupakan hobi saya sejak lama. Termasuk dalam hal ini adalah membaca dan menulis blog. Banyak manfaat yang dapat saya peroleh dari dua hobi saya itu. Namun, yang menarik adalah ketika saya menulis, saya dituntut untuk belajar mengartikulasikan apa yang ada di pikiran dan hati ke dalam bahasa tertulis yang sistematis sehingga mau tidak mau harus berlatih teliti dan telaten. Saya orang yang pelupa sehingga apa yang saya tuliskan juga membantu mengingat kembali apa yang pernah saya alami, pikirkan dan rasakan.
Membaca juga saya nikmati. Meski tidak lagi memiliki waktu cukup untuk membaca, sedikit-sedikit saya masih menyempatkan waktu membaca, baik buku, berita (surat kabar/portal) maupun blog. Khusus tentang blog saya memiliki ketertarikan sendiri. Jikalau membaca berita, maka yang kita temui adalah serangkaian informasi formal dari sumber berita mainstream. Cenderung monotn dan kaku. Membaca blog memberikan citarasa tersendiri karena ditulis oleh “orang-orang biasa” tentang “cerita-cerita biasa” yang sangat berwarna-warni. Namun, saya kerap menemui penulis blog yang “orang biasa” ternyata tadi adalah orang-orang luar biasa dengan kisah yang juga luar biasa.
Banyak kisah-kisah menarik yang menyentuh dan menginspirasi yang pernah saya baca, namun akhirnya berlalu dan hanya ingat sedikit-sedikit. Saya sudah lama berniat mengumpulkan kisah-kisah itu untuk dikemas menjadi semacam buku sehingga lebih mudah dibaca, disebarkan dan dokumentasikan.
Dan ketika salah satu sesi Diklat Online memberikan penugasan menulis blog, saya sangat menikmati membaca kisah-kisah yang mengalir dari bapak/ibu guru dari berbagai latar belakang dan berbagai wilayah. Kisah yang seringkali membuat saya sejenak menahan nafas atau bahkan nyaris menitikkan air mata. Lalu saya berpikir untuk mencoba mengumpulkan kisah-kisah itu.
Ada ratusan tulisan blog yang saya baca, namun hanya beberapa yang dapat saya sunting dan kumpulkan disini. Dari target 100 kisah, draft buku ini baru sebagian saja, mengingat cukup sulit memilih dan memilah apalagi menyuntingnya. Bukan berarti tulisan yang tidak masuk disini kurang bagus, namun tema dan topik yang tepat bukan hal yang mudah. Tentu saja jika Anda adalah guru dan memiliki kisah Anda sendiri yang juga dapat menginspirasi kita semua, tentu masih akan dapat ditambahkan.
Di beberapa kisah ini pembaca akan disuguhi bagaimana dunia dipandang dari sisi manusiawi dari para guru. Bagaimana sosok yang kerap disanjung sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, atau kali lain kadangkala juga dipandang negatif, memiliki sudut pandang, pikiran dan perasaan, persis seperti manusia lain.
Terimakasih terutama kepada para peserta Diklat Online atas partisipasinya dalam penulisan blog ini. Terimakasih kepada kawan lama saya, sdr. Bain Saptaman (http://kompasiana.com/bainsaptaman), guru dari poentjak goeneng, yang sepedanya saya comot paksa menjadi model cover. Terimakasih kepada kru PPPPTK Matematika, situs Kompasiana dan semua yang telah berpartisipasi.
Ini baru langkah awal, mudah-mudahan 100 kisah yang ditulis secara crowd writing (keroyokan) ini akan terangkai dan nantinya benar-benar terbit menjadi buku yang sedikit banyak dapat menginspirasi guru, siswa atau siapa saja. Serta dapat memberi warna bagi dunia pendidikan Indonesia.

Download eBook

Muh. Tamimuddin H –
tamim@p4tkmatematika.org
http://kompasiana.com/mtamim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun