Mohon tunggu...
Muhammad Syarifudin
Muhammad Syarifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Petroleum Engineer ITB

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kegiatan "Tidak Lazim" Tanoto Foundation!

5 September 2015   06:17 Diperbarui: 5 September 2015   07:10 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="The A Team!!!"] [/caption]

Tanoto Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang didirikan oleh Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto sejak tahun 2001. Tanoto Foundation ini mencurahkan perhatiannya pada permasalahan kemiskinan yang ada di Indonesia, dan sesuai dengan visinya, Tanoto Foundation fokus pada penanggulangan kemiskinan di bidang pendidikan (beasiswa Tanoto Foundation), pemberdayaan, serta peningkatan kualitas hidup.

Sebelumnya saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya karena telah diberi kesempatan untuk menjadi salah satu dari 1300 (sejak program beasiswa ini dimulai pada tahun 2006) mahasiswa strata satu dan strata dua mahasiswa di seluruh Indonesia yang menjadi penerima beasiswa Tanoto Foundation. Ketika kita menjadi Tanoto Scholars, sebutan untuk penerima beasiswa Tanoto Foundation, tidak hanya mendapatkan biaya financial namun kita juga berkesempatan untuk mendapatkan pelatihan serta mengikuti kegiatan “Tidak Lazim” yang diberikan oleh para pemberi beasiswa lainnya.

Pada tahun ini, Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2015 adalah nama resmi yang dibentuk panitia untuk kegiatan “Tidak Lazim” tersebut. Saya menyebut kegiatan ini sebagai kegiatan yang tidak lazim karena pada umumnya pemberi beasiswa memberikan beasiswa hanya berupa bantuan finansial tanpa adanya pemantauan serta pembinaan kepribadian ataupun softskill kepada penerima beasiswa. Begitupula sebaliknya, penerima beasiswa pun hanya menerima beasiswa secara “buta” tanpa memiliki pengetahuan lebih tentang pemberi beasiswa tersebut. Lain halnya dengan Tanoto Foundation, pada tanggal 12-16 Agustus 2015 melalui kegiatan TSG 2015 yang dilaksanakan di Pangkalan Kerinci, Riau, para Tanoto Scholars mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dan mengeksplor potensi diri serta mengetahui lebih jauh tentang Royal Golden Eagle Group yang merupakan induk perusahaan yang dijalankan oleh Bapak Sukanto Tanoto. Kegiatan TSG 2015 ini dihadiri oleh 266 Tanoto Scholars yang berasal dari 23 universitas mitra dari Tanoto Foundation seperti ITB, UI, IPB, USU, UNMUL, UNHAS, UNJA, UNRI, dan lainnya.

Udara panas, itulah hal pertama yang saya rasakan saat menginjakkan kaki di Pangkalan Kerinci. Namun kesan pertama ini langsung teralihkan ketika rangkaian acara TSG 2015 dimulai. Kegiatan TSG 2015 dibuka secara simbolis oleh kak Anderson Tanoto (beliau menolak untuk dipanggil Pak hehe). Dan pada saat opening ini saya dipertemukan dengan teman-teman di kelompok 24, yang akan menjadi kelompok kami selama TSG 2015 ini berlangsung. Anggota kelompok 24 ini selain berasal dari beberapa universitas yang berbeda, namun juga berasal dari latar belakang budaya yang berbeda pula. Namun entah mengapa suasana kekeluargaan sangat kental terasa, walaupun baru kali pertama kami bertemu. Tidak ada kecanggungan di antara sesama kami, ataupun antara kami dengan para panitia TSG 2015 ini.

Pada hari kedua kegiatan sepenuhnya diisi dengan industrial visit dan pembekalan akan pengetahuan dasar tentang proses pengolahan kelapa sawit serta Pulp and Paper. Awal mulanya kami diajak mengunjungi RGE exhibition hall, disini dijelaskan mengenai history perjalanan dari RGE Group ini dan bagaimana RGE Group menjalankan bisnisnya secara sustainable dan selalu mengedepankan continuous improvement. Selain itu, kami berkesempatan juga untuk melihat proses bagaimana PT. RAPP mengolah kayu akasia untuk menghasilkan produk jadi Pulp and Paper dalam skala laboratorium dan bahkan dalam skala industri. Industrial visit kali ini diakhiri dengan kunjungan kami ke perkebunan kepala sawit milik ASIAN AGRI. Luas areal binaan kebunan kelapa sawit ASIAN AGRI saat ini mencapai 8.544 hektar dan luas perkebunan di Riau, tempat kami berada saat itu, sekitar 3.454 hektar.  Kesan yang saya dapatkan dari industrial visit saat itu adalah menakjubkan! Bagaimana tidak, Bapak Sukanto Tanoto memulai bisnisnya dengan segala keterbatasan yang ada, namun pencapaian beliau saat ini bisa dibilang sangat luar biasa. Keberhasilan yang beliau capai tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh para pegawai, namun juga oleh masyarakat di sekitar lokasi bisnis RGE ini dijalankan. Dari pencapaian yang telah beliau dapatkan ini hal pertama yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran adalah untuk mendapatkan kesuksesan diperlukan kerja keras, kegigihan serta keyakinan yang kuat bahwa kita akan berhasil. Kedua, harus selalu mau untuk terus belajar (continuous improvement) serta memiliki komitmen yang kuat.  Dan yang terakhir kita harus mampu membuat perbedaan dan harus memiliki motivasi untuk bermanfaat bagi masyarakat banyak. Berlatar belakang dari hal-hal inilah kegiatan TSG 2015 diberi tema LEARN & LEAD untuk memberikan pembekalan motivasi diri untuk para Tanoto Scholars demi mempersiapkan diri menjadi pemimpin dimasa yang akan datang. Hari berikutnya kami menjalani kegiatan outbond, bisa dibilang outbond ini merupakan kegiatan paling melelahkan sekaligus paling menyenangkan dari seluruh rangkaian kegiatan selama TSG 2015. Pada outbond ini secara langsung kita dapat mengaplikasikan makna dari LEARN & LEAD, kita dituntut untuk mampu bekerja sebagai tim, saling membangun kepercayaan, tidak mudah menyerah, dan melatih kemampuan kita dalam menyikapi sebuah kegagalan. Pada hari keempat, kami mendapatkan pelatihan yang tidak tertuga. Kami mendapatkan pelatihan bagaimana meningkatkan personal branding, teknik berkomunikasi yang efektif, serta pelatihan menulis blog. Mungkin hal-hal yang dipaparkan dalam pelatihan ini sudah tidak asing untuk kita semua, namun dibalik itu semua dibutuhkan pembiasaan untuk dapat mengaplikasikan semua teori-teori ini secara maksimal dalam kehidupan kita.

Sore hari, selepas pelatihan-pelatihan yang kami jalani, finally, kami berjumpa dengan salah satu sosok yang tentunya sangat berjasa dalam perjalanan hidup kami yaitu Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Tanoto. Dalam perjumpaan singkat ini, Bapak Sukanto Tanoto menceritakan lika-liku kehidupan yang telah beliau jalani, memberikan motivasi kepada kami agar mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik tidak hanya untuk pribadi kami, namun menciptakan kehidupan untuk seluruh rakyat Indonesia yang lebih baik lagi. Pada malam hari, acara TSG 2015 resmi ditutup dengan kegiatan api unggun. That was, the best closing ceremony ever! malam itu saya dapat merasakan semangat kekeluargaan yang luar biasa dari para peserta maupun panitia.

Sekali lagi, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya yang terbesar untuk Bapak Sukanto Tanoto beserta keluarga, untuk para panitia Tanoto Scholars Gathering 2015, dan untuk para Tanoto Scholars yang telah memberikan pelajaran serta momen yang sangat berharga bagi saya. Satu hal terpenting yang saya dapatkan dari kegiatan ini yaitu saya mendapatkan arti sesungguhnya dari sebuah kesuksesan. Sukses bukanlah ketika kita memiliki harta yang tidak terhitung, bukan juga ketika kita memiliki kekuasaan yang tidak terbatas, namun sukses dapat kita raih ketika keberadaan kita dapat menjadi manfaat bagi kehidupan orang di sekitar kita.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun