Mohon tunggu...
Mohammad Syaoqi
Mohammad Syaoqi Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Jurusan Fisika Murni

Masih mencoba memahami dunia yang Fana :-)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Ahlusunnah wal Jamaah

4 Desember 2022   11:28 Diperbarui: 4 Desember 2022   11:37 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengenal Ahlusunnah Wal Jamaah  

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era sekarang menimbulkan banyak sekali hal yang merugikan bagi kelangsungan hidup umat manusia, namun juga memberikan begitu banyak keuntungan yang membuat manusia menjadi lebih haus untuk memenuhi hasrat dan hawa nafsunya yang memang sudah dari awal sudah ada. 

Sebab manusia bisa menjadi lebih mulia dari malaikat atau malah menjadi lebih buruk dari iblis, tergantung bagaimana mereka mengendalikan hawa nafsunya, dengan menggunakan anugerah yang sudah diberikan tuhan kepada mahluk yang bernama manusia. Salah satu anugerah tersebut ialah akal budi yang dapat memahami firman tuhan, yang sudah jelas adalah kitab suci Al Qur'an. 

Namun, tak hanya itu yang dapat kita pikirkan dan renungkan, salah satu contoh mudahnya ialah alam semesta atau jagad raya yang begitu jelasnya dapat kita renungkan, untuk memuaskan nafsu yang akan selalu haus yang ada dalam diri, kita dapat mengalihkan perhatian yang kita miliki dengan tidak memikirkan untuk menguasai segala yang ada di dunia ini, sebab kita hanyalah hamba yang tidak memiliki daya atau kekuatan apapun kecuali atas kehendak-Nya. Umat islam sudah sewajibnya menaati hukum dan ketetapan Allah SWT yang sudah diturunkan ke bumi kepada utusan-Nya yaitu Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW menyampaikan wahyu dan firman Allah SWT kepada seluruh umat manusia, menuntun manusia dari zaman kegelapan(jahiliyyah) menuju zaman yang tercerahkan. Salah satu tugas baginda rasul yang mulia ialah menyempurnakan akhlak, seperti pada sebuah hadits berikut:

Artinya: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Bukhari, Baihaqi, dan Hakim)

Setelah wafatnya baginda nabi Muhammad SAW, umat islam terbagi menjadi banyak golongan atau kelompok. Dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani sebagai berikut:

. : : . : :

"Orang-orang Yahudi bergolong-golong terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, orang Nasrani bergolong-golong menjadi 71 atau 72 golongan, dan umatku (kaum muslimin) akan bergolong-golong menjadi 73 golongan. Yang selamat dari padanya satu golongan dan yang lain celaka. Ditanyakan 'Siapakah yang selamat itu?' Rasulullah SAW menjawab, 'Ahlusunnah wal Jama'ah'. Dan kemudian ditanyakan lagi, 'apakah ahlusunnah wal jama'ah itu?' Beliau menjawab, 'Apa yang aku berada di atasnya, hari ini, dan beserta para sahabatku (diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diamalkan beserta para sahabat).

Banyaknya kelompok atau golongan yang berlomba-lomba atau malah begitu memaksakan bahwa golongan diri mereka yang sebenarnya ahlusunnah wal jamaah yang akan selamat, padahal jika kita renungkan lagi dengan pikiran yang tidak menyerang pihak manapun sepertinya kita akan diam dan malah menjadi ragu terhadap diri kita sendiri, tentang apakah diri kita ini pantas untuk disebut sebagai umat baginda Nabi. Namun tentu saja kita akan berakhir dengan kesia-siaan jika hanya memeikirkan hal tersebut secara terus-menerus hingga menghabiskan waktu yang kita miliki, sebab masih banyak hal yang dapat dilakukan dengan waktu yang singkat ini secara istilah, meskipun waktu yang kita rasakan cukup tidak singkat secara harfiah.

Secara bahasa, Ahlusunnah wal Jamaah artinya orang-orang yang mengikuti Nabi Muhammad SAW, jadi ahlusunnah akan fokus mengamalkan amalan-amalan yang baik mengikuti ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan tidak sibuk menyalahkan pihak-pihak lain hanya untuk diakuibahwa dirinya adalah Ahlusunnah wal Jamaah, apalagi sampai mengkafirkan orang lain dengan begitu mudahnya. Dan hal tersebut sering membahas hal bid'ah dengan menggunakan dalil sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun