Mohon tunggu...
Muhammad Syamsuddin
Muhammad Syamsuddin Mohon Tunggu... Dosen ITB -

Upaya sederhana, semoga bisa, mendamaikan kata dengan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Pendek (114): Menantikan Saat Fitrahmu

28 Juli 2014   04:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:00 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menantikan saat fitrahmu

daftarkan nomor urut antrianmu dulu

agar bisa dihitung momen tepat giliranmu menunggu

saat-saat pola lakumu pas dengan ukuran fitrahmu.

oOo

Bandung, 27 Juli 2014

_____________

Lampiran


  • Saya mengucapkan terima kasih kepada penyedia Kamus http://www.artikata.comdan penyedia Thesaurus http://www.sinonimkata.com. keduanya sangat membantu saya dalam proses pemilihan kata ketika berpuisi.
  • Sampel untuk puisi pendek lainnya

    • Puisi Pendek (109): Percakapan Pohon dengan Burung
    • Pusi Pendek (110): Percakapan Ruang Tunggu dengan Pasien
    • Puisi Pendek (111):Percakapan Langit Biru dengan Burung yang Melintas
    • Puisi Pendek (112): Percakapan Pucuk Daun dengan Ulat Bulu
    • Puisi Pendek (113): Hujan Terlalu Sore

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun