Mohon tunggu...
M Syahzada
M Syahzada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melangkah Maju: Penerapan Fucoidan Berbobot Molekul Rendah Sebagai Terapi Anti-Inflamasi di Indonesia

21 Juni 2024   19:50 Diperbarui: 21 Juni 2024   19:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak awal terbentuknya kepulauan, kondisi biodiversitas kelautan Indonesia kaya akan potensi untuk dimanfaatkan di dalam berbagai aplikasi industri. Indonesia, dengan garis pantainya yang luas dan sumber daya lautnya, menawarkan sebuah lingkungan yang menjanjikan untuk penemuan dan penelitian bioteknologi kelautan. 

Seiring berjalannya waktu, sektor bioteknologi kelautan negara ini telah didukung oleh inisiatif pemerintah, lembaga penelitian, dan universitas yang aktif terlibat dalam proyek penemuan bioteknologi kelautan. Beberapa universitas di Indonesia, seperti Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sam Ratulangi, dan Institut Pertanian Bogor memiliki kelompok penelitian yang didedikasikan untuk penemuan bioteknologi kelautan. 

Mereka ini terlibat dalam eksplorasi keanekaragaman hayati laut Indonesia untuk identifikasi banyak senyawa kimia baru bersamaan dengan potensial aplikasinya dalam berbagai industri, termasuk farmasi.

Secara bersinggungan, kondisi kesehatan masyarakat adalah fondasi tak terpisahkan bagi kemajuan industri farmasi. Peradangan kronis merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, yang sering dikaitkan dengan penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Indonesia (2023) menunjukkan bahwa diabetes mellitus menyerang sekitar 16,7 juta penduduk, penyakit jantung iskemik sekitar 1,5 juta penduduk, dan kanker sekitar 369.000 kasus baru per tahun. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Low-molecular-weight Fucoidan (LMWF), sebuah polisakarida kompleks yang diekstrak dari ganggang coklat, telah muncul sebagai agen anti-inflamasi yang menjanjikan.

Penerapan LMWF di Indonesia baru-baru ini telah menjadi subjek penelitian yang menarik. Meskipun masih dalam tahap awal, beberapa penelitian telah menghasilkan temuan yang menjanjikan. Sebuah studi di Universitas Gadjah Mada menemukan bahwa LMWF dari ganggang coklat lokal mampu mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada tikus dengan artritis reumatoid. 

Sementara itu, penelitian lain di Universitas Airlangga menunjukkan bahwa LMWF dari spesies Sargassum efektif dalam mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan luka pada tikus dengan diabetes. Temuan-temuan ini memberikan gambaran potensi LMWF sebagai agen anti-inflamasi yang efektif dalam konteks kesehatan Indonesia.

LMWF memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan fucoidan berbobot molekul tinggi. Pertama, LMWF memiliki ukuran molekul yang lebih kecil, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh dan mencapai target inflamasi dengan lebih efektif. Selain itu, LMWF juga menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang lebih kuat dibandingkan dengan fucoidan berbobot molekul tinggi. Tak hanya itu, LMWF ini juga memiliki lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).

Berdasarkan penelitian terbaru, LMWF yang berasal dari berbagai spesies rumput laut seperti Laminaria saccharina, Laminaria digitata, Fucus serratus, Fucus distichus, dan Fucus vesiculosus, telah menunjukkan aplikasi yang menjanjikan dalam penelitian kanker. Penelitian telah menunjukkan potensi pemanfaatan fucoidan dengan berat molekul rendah ini dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, termasuk karsinoma payudara dan sel kanker prostat. 

Salah satu penelitian telah menunjukkan bahwa fucoidan dari berbagai sumber rumput laut secara efektif menghambat pertumbuhan sel karsinoma payudara, sehingga menyoroti sifat anti-kanker dari senyawa ini. Selain itu, fraksi dengan berat molekul lebih rendah dari Undaria fucoidan telah diidentifikasi sebagai penghambat sel kanker prostat manusia yang sangat efektif bila diberikan secara oral. Temuan ini menunjukkan potensi signifikan LMWF dalam penelitian kanker sebagai agen antikanker yang menjanjikan.

Selain mengatasi inflamasi, penting untuk kita pahami bagaimana LMWF, singkatan dari Low Molecular Weight Fucoidan, berinteraksi dengan kulit manusia. Keistimewaan LMWF adalah bahwa itu memiliki berat molekul rendah, memungkinkannya lebih mudah diserap oleh kulit. Ketika diterapkan topikal pada kulit, LMWF dapat meresap ke lapisan kulit yang lebih dalam, memberikan manfaat langsung. Salah satu manfaat utama LMWF adalah efeknya dalam melawan tanda-tanda penuaan pada kulit.

 Manfaat dari LMWF terhadap kulit termasuk meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi keriput, dan meningkatkan hidrasi kulit. Cara kerjanya adalah dengan merangsang produksi kolagen dan elastin dalam kulit. Kolagen dan elastin adalah dua protein utama yang bertanggung jawab atas kekencangan dan keelastisan kulit. Dengan meningkatkan produksi kedua protein ini, LMWF membantu menjaga kulit tetap kenyal dan tampak lebih muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun