Mohon tunggu...
Ms Wanderer
Ms Wanderer Mohon Tunggu... -

Just the ordinary 20 years old girl living between Bali, Indonesia and Darwin, Australia. Reaching my goals one by one. Love to reading, writing, listening to music, traveling. I got my own personal blog that I use to share my life especially when I am in Darwin because I like to letting people know how it feels to live out of your comfort zone.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

The Beauty of Darwin

5 Juli 2017   11:46 Diperbarui: 5 Juli 2017   12:13 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dulu saya pikir Darwin adalah tempat yang akan membuat saya bosan setengah mati. Itu tentu saja karena bayangan saya yang menganggap bahwa Darwin jauh berbeda dengan kota-kota besar lain di Australia seperti Sydney atau Melbourne. 

Darwin terletak di Northern Terittory atau bagian utara Australia. Memang Darwin tidak seramai kota lain di Australia. Bahkan banyak orang yang mengatakan bahwa setelah pukul enam sore Darwin akan berubah menjadi "ghost town". Itu disebabkan karena sudah tidak banyak aktivitas yang dilakukan lagi.

Meski begitu, Darwin ini sebenarnya kota yang cantik dan nyaman banget, deh. Saya dapat menjumpai orang dari berbagai suku dan ras di dunia berkumpul di Darwin menjadi imigran, sekolah atau pun untuk bekerja. Warga Darwin pun terhitung cukup ramah. Populasi yang tidak terlalu banyak pun membuat jalanan tidak pernah macet dan selalu lancar.

Hal yang paling saya sukai dari Darwin adalah saya masih bias banyak melihat peninggalan sejarah dari penduduk asli Australia yaitu Aboriginal. Ada beberapa museum yang bias kalian kunjungi untuk mengenal lebih jauh tentang Australia atau Darwin. Meskipun tidak besar, tapi kalian jadi bisa mengenal sisi lain dari Australia.

Saya suka melihat bagaimana tenangnya kota kecil ini. Entah mengapa, perasaan saya selalu bahagia dan tenang saat berjalan-jalan di Darwin. Satu hal lain yang membuat saya jatuh cinta kepada Darwin adalah sunsetnya yang begitu indah. Saya selalu menyempatkan diri melihat sunset di salah satu dari banyak pantai di Darwin sembari menikmati makan malam saya yang jauh lebih awal. Saya pernah membaca artikel bahwa sunset di Darwin adalah salah satu sunset yang paling indah yang bias kita jumpai. Saya tidak terlalu percaya sampai saya membuktikannya dengan mata kepala saya sendiri. 

Memang benar. Cantik. Matahari terlihat begitu besar dan terang. Perlahan tenggelam seolah tersedot ke dasar laut biru.

How I love spent my times in a small beautiful city Darwin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun