Mohon tunggu...
Mochamad Suwanda Hadiansyah
Mochamad Suwanda Hadiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamba Amatir

Senang menulis apapun, terkhusus pada bidang hukum dan politik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angkuh

3 Juni 2024   19:56 Diperbarui: 3 Juni 2024   20:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tuhan, engkaulah yang maha memberi dan mengangkat rejeki,
menganugerakan perasaan, melipatgandakan atau meniadakan kesempatan.
tuhan,
tiba tiba ingatanku meraba apa yang sudah bukan menjadi hak dalam hidupku.
pertanda apa ini tuhan?
apakah kau merindukanku?
dia hanya perantara agar aku Kembali menyeru kepadamu bukan?
sepatutnya sang pencipta,
kau tau cara meruntuhan menara keangkuhan hambamu.

kau menang tuhan, kau selalu menang,
aku akan Kembali berteduh padamu.
dalam penghujung doa, dan cinta.

mochamad suwanda hadiansyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun