Mohon tunggu...
M Surgo Firdaus
M Surgo Firdaus Mohon Tunggu... lainnya -

Mahasiswa Uin Maliki Malang yang mempunyai semangat dan tekad yang kuat dalam menggapai cita-citanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Aku Masih Diam

31 Maret 2015   13:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

MENGAPA AKU MASIH DIAM

Perkembangan kognitif pada anak merupakan perubahan pada kemampuan pemikiran, intelegensi, dan bahasa individual untuk memahami berbagai obyek. kemampuan ini sangat penting bagi anak karena untuk penyesuaian pribadi dan sosial anak pada lingkungan jika anak memiliki pengertian dan pemahaman tentang obyek yang di lihatnya. Seperti manusia, hewan, benda, atau peristiwa. Memandang benda yang berwarna yang berayun-ayun di atas tempat tidur bayi, merangkai satu kalimat yang terdiri atas dua kata, menghafal syair, membayangkan seperti apa rasanya menjadi bintang film, dan memecahkan suatu teka teki silang semuanya mencerminkan peran proses-proses kognitif dalam perkembangan dalam keterampilan-keterampilan motorik dan bahasa. ( Bassuk, 1991; Raffery dan Shin, 1991).

Perkembangan kemampuan dan pemahaman anak dapat diperoleh dari hasil kematangan intelektual dan dari pengetahuan yang diperoleh oleh anak yang cukup panjang. dan kemampuan untuk memahami dan mengerti mengandung proses berfikir. Dalam tahapan berfikir yang dikemukakan oleh jean peaget meliputi; tahapan sensori motorik (usia sekitar lahir sampai 2 tahun), tahap praoperasioanal (usia 2-7 tahun), dan tahapan operasi kongret (usia 7-12 tahun).

Diatas disebutkan bahwa perkembangan kognitif pada anak juga mencangkup kemampuan bahasa pada perkembangan anak. Ternyata perkembangan kemampuan bahasa pada anak tidaklah sama, ada yang sudah bisa mengucapkan kata-kata dan tetapi juga ada anak yang mengalami keterlambatan berbicara dan bahkan belum bisa mengoceh. Padahal pada umumnya anak sudah bisa mengoceh pada usia 10 bulan dan berbicara pada usia 18 bulan, meskipun hanya bisa mengucapkan kata “papa” atau “mama”.

Nah apa itu gangguan bahasa dan berbicara? Gangguan bahasa atau berbicara adalah keterlambatan berbicara pada anak yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Keterlambatan bahasa pada anak ini terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Ada beberapa gangguan bahasa dalam Faktor internal, yaitu; pertama: Gangguan keturunan, gangguan ini timbul karena retardasi mental, ketulian, gangguan saraf, cacat lidah, gigi, bibir, langit-langit dan anak lidah dan terkadang juga dikarenakan ganguuan perkembangan bicara sepeti gagap dan gangguan saraf-saraf motorik. Kedua, gangguan pendengaran, gangguan ini terjadi karena disebabkan adanya infeksi telinga. Jika anak mengalami gangguan ini anak akan mengalami hambatan dalam memahami, meniru, menggunakan bahasa dan anak biasanya tidak akan memberikan respons terhadap bunyi-bunyian yang ada disekitarnya. Ketiga, ganguan kejiwaan atau autisme, pada gangguan ini anak perlu latihan stimulasi kontak dengan matanya, karena anak autisme tidak mau melakukan kontak mata dengan lawan bicara. Keempat, anak akan mengalami hambatan dalam bahasa karenadiakibatkan penyakit atau infeksi pada otak, aliran darah ke otak dan kelumpuhan saraf yang menggerakkan otot bicara.

Sedangkan faktor eksternal atau lingkungan terjadi karena anak terasingkan dari lingkunganya dan diperlakukan dengan sengaja (sebagai eksperimen) dan bisa juga hidup bukan pada alam manusia, seperti di hutan yang jauh dari peradaban manusia. Dan selain itu ada beberapa macam gangguan bahasa pada anak, yaitu; pertama, Afasia adalah gangguan bahasa pada anak karena kehilangan kemampuan membentuk kata-kata atau menangkap arti kata-kata sehingga pembicaraan tidak dapat brlangsung dengan baik, kedua; Gagap adalah gangguan kelancaran berbicara atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara.

Gangguan berbahasa atau keterlambatan berbicara pada anak dapat diketahui apabula anak sudah berusia 10 bulan sampai 2 tahun anak masih belum bisa mengatakan kata-kata yang mudah seperti “Ibu” atau “Bapak”. Gangguan ini terjadi karena faktor internal dan kesternal seperti keturunan atau lingkungan anak itu sendiri. Jika anak mengalami ganguan berbahasa peran orang tua sangat penting, orang tua harus mengekuti dan mengetahui perkembangan anaknya karena jika anak mengalami keterlambatan berbahasa atau pertumbuhan fisik bisa ditangani dengan cepat.

By: M. Surgo Firdaus {13150007}

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun