Mohon tunggu...
Moch. Shifaur Rosyidy
Moch. Shifaur Rosyidy Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Cogito Ergo Sum | Memaksakan diri untuk membiasakan menulis setiap waktu | Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan-gerakan Nasionalis di Asia-Afrika Sebagai Manifestasi Ashabiyah Ibnu Khaldun

25 Agustus 2024   22:33 Diperbarui: 25 Agustus 2024   22:51 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi [Freepik]

Adanya gerakan-gerakan nasionalis di dunia tentunya terdapat tokoh penggerak atau pemimpin, yang mana pemimpin tersebut memiliki pandangan tersendiri dalam menggerakkan solidaritas kelompok atau golongannya, baik itu mengambil filosofis revolusi atau kemerdekaan melalui tokoh-tokoh filsuf atau tokoh-tokoh berpengaruh terdahulu. Salah satunya ialah Ibnu Khaldun, tokoh pemikir politik islam dalam karyanya di Muqaddimah melahirkan konsep Ashabiyah yang menjadi sebuah perwujudan gerakan-gerakan nasionalis hingga abad ini.

Pembentukan backround atau latar belakang seorang tokoh tentunya tidak terlepas dari kondisi sosial politik atau budaya pada masanya. konsep ashabiyah Ibnu Khaldun lahir karena sangatdipengaruhi oleh lingkungan sosial, politik, dan intelektual yang ia alami selama hidupnya. Ibn Khaldun ialah seorang sejarawan, sosiolog, dan filsuf Islam yang hidup pada abad ke-14 di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Tunisia, Afrika Utara. Konsep ashabiyah muncul sebagai hasil dari pengamatan mendalamnya terhadap dinamika sosial dan politik di dunia Islam pada masanya.

Ashabiyah Ibnu Khaldun

Ashabiyah ialah salah satu sumbangsih konsep dari Ibnu Khaldun, yang dimana beliau menginginkan bentuk negara yang kuat dan tetap terjaga stabilitas politik dan keamanan karena dengan hal itu bisa menciptakan kehidupan yang harmonis untuk masyarakat tetapi belum lengkap kalau belum dikorelasikan atau dilengkapi dengan agama. Awal terbentuknya Ashabiyah ini Awal terbentuknya Ashabiyah ini banyak kalangan seperti pejabat atau orang penting yang masih belum menerima atas konsep dari Ibnu Khaldun karena banyak yang menganggap konsep ini sebagai anacaman atau dikenal banyak orang dengan "Teori Disintregasi".

Konsep dari Ibnu Khaldun dari 'ashaba yang berarti kelompok, dengan istilah lain etimologsinya bermakna memikat, sedangkan dengan istilah fungsionalnya bermakna ikatan kelompok yang merujuk pada kekuatan social budaya. Beliau membuat konsep ini atas dasar kecintaan kepada masyarakat khususnya dalam ikatan persaudaraan. Konsep ini memiliki kekuatan penuh atas kesamaan, tidak hanya kesamaan dalam arti ikatan darah, tetapi kesamaan atas penegetahuan luas tantang ikatan persaudaraan. Dan perlu diketahui konsep ini lahir dari hubungan-hubungan darah dan saling menjaga untuk tumbuh atau berkembang.

Tujuan dari Ashabiyah ini yaitu Al-Mulk yang memiliki makna kerajaan, karena kerajaan mempunyai sifat pelindung, menaungi rakyatnya atau adanya kerjaaan bisa bermakna menumbuhkan pertahanan bermakna, memberikan perlindungan, sanggup mendasarkan tuntutan dan aktivitas lain. Konsep Ashabiyah ini diharapkan bisa menyatukan masayarakat yang memiliki perasaan terhadap kelompok atau solidaritas sosial yangberbeda dalam memandang kehidupan bernegara.

Kekuatan Ashabiyah

Ashabiyah ini memiliki dua kekuatan dalam kehidupan bernegara, pertama yaitu kekuatan elemen-elemen, kelompok-kelompok, solidaritas-solidaritas masyarakat. Ashabiyah hadir untuk merekatkan kehidupan mereka agar lebih bersosial. Kedua yaitu agama, agama ini sangat penting sekali untuk perkembangan negara dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis karena tanpa agama eksistensi negara tidak akan ada. Pada dasarnya juga pendukung konsep Ibnu Khaldun ini adalah agama.

Berkaitan dengan Ashabiyah dengan negara, kita kembali ke konsep negara apabila bisa dikatakan negara kalau masyarakatnya tidak nomaden atau bersifat menetap. Ashabiyah ini merupakan sebuah landasan yang harus diterapkan oleh negara, konsep ini merupakan alat penyerang, beratahan serta berlindung. Ashabiyah sangat eksis atau memiliki peran sangat penting dalam perluasan negara. Kalau Ashabiyah ini kuat, maka negara akan relatif terbatas eksistensinya.

Ibnu Khaldun mempunyai pendapat bahwasannya negara memiliki umur 120 tahun dan memliki tiga generasi, 40 tahun pertama, negara hidup dalam keadaan primitive, 40 tahun kedua, negara mampu berdiri dan berkuasa, sehingga kehidupan ini beralih dari kehidupan primitive. 40 tahun ketiga, negara mengalami kehancuran. Jadi konsep Ashabiyah dari Ibnu Khaldun ini sangat penting untuk berdirinya negara dengan dasar konsep tersebut. Ashabiyah yang kuat akan menjadikan kehidupan bernegara lebih harmonis karena Ashabiyah ini memiliki dua kekuatan yang sangat penting yaitu ikatan persaudaraan dari elemen-elemen masyarakat, dsb, juga agama.

Gerakan-Gerakan Nasionalis di Asia-Afrika

Kolonialisme Eropa telah menimbulkan kerusakan besar pada struktur sosial, ekonomi, dan politik tradisional di banyak negara di Asia dan Afrika, namun penindasan ini juga membangkitkan rasa solidaritas di antara masyarakat lokal, yang mulai melihat diri mereka sebagai satu kesatuan yang berbagi nasib dan tujuan yang sama. Beberapa gerakan nasionali sebagai manefestasi Ashabiyah Ibnu Khaldun diantaranya.

  • Di India, gerakan nasionalis yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru berhasil mengkristalkan identitas nasional India yang melampaui perbedaan agama, kasta, dan etnis, mengingatkan pada konsep ashabiyah di mana kelompok-kelompok bersatu untuk melawan kekuatan eksternal.
  • Di Afrika, perjuangan kemerdekaan di Aljazair melawan kolonialisme Prancis dipimpin oleh Front de Liberation Nationale atau Front Pembebasan Nasional, yang berhasil menyatukan berbagai kelompok etnis dan agama dalam satu tujuan bersama untuk meraih kemerdekaan. Dalam hal ini, ashabiyah berperan sebagai kekuatan penggerak yang memobilisasi massa untuk berjuang melawan penjajahan.
  • Di Timur Tengah, gerakan nasionalis yang muncul sebagai reaksi terhadap kolonialisme Barat dan kekuasaan asing sering kali dipicu oleh rasa ashabiyah. Misalnya, gerakan Pan-Arabisme yang dipimpin oleh tokoh seperti Gamal Abdel Nasser di Mesir merupakan salah satu contoh bagaimana ashabiyah dapat digunakan untuk membangun solidaritas di antara negara-negara Arab dan melawan dominasi asing. Gerakan ini berusaha mengkonsolidasikan kekuatan Arab dengan mengedepankan identitas budaya dan politik bersama.
  • Di Indonesia, perjuangan melawan kolonialisme Belanda juga dapat dilihat sebagai ashabiyah. Nasionalisme Indonesia, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Soekarno, Hatta dan tokoh pejuang lainnya didorong oleh rasa solidaritas di antara rakyat dari berbagai suku, agama, dan daerah. Solidaritas ini menjadi kekuatan yang menyatukan bangsa Indonesia dalam perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan.
  • Di Kenya, pemberontakan Mau Mau  melawan kolonialisme Inggris di mana ashabiyah berperan penting. Para pejuang Mau Mau, yang sebagian besar berasal dari kelompok etnis Kikuyu, menunjukkan solidaritas yang kuat dalam melawan kekuatan kolonial, meskipun mereka menghadapi represi yang brutal. Ashabiyah di sini terlihat dalam bentuk komitmen bersama untuk mempertahankan tanah dan hak-hak mereka dari penindasan kolonial. Dan masih banyak lagi gerakan-gerakan nasionalis dari berbagai negara untuk memperjuangkan hak-hak mereka melalui rasa solidaritas dari berbagai kelompok, golongan atau etnis.

Jadi, Gerakan nasionalis dan perjuangan kemerdekaan di Asia dan Afrika pada abad ke-20 sering kali didorong oleh rasa solidaritas atau ashabiyah yang kuat di antara masyarakat yang tertindas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun