Zapatista melancarkan pemberontakan bersenjata pada 1 Januari 1994, tepat pada hari di mana NAFTA mulai berlaku. NAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas antara Meksiko, AS, dan Kanada, yang dianggap Zapatista sebagai ancaman besar bagi petani Meksiko, terutama di Chiapas. Mereka berpendapat bahwa pembukaan pasar Meksiko terhadap produk-produk pertanian dari AS akan menghancurkan mata pencaharian petani lokal karena mereka tidak akan mampu bersaing dengan produk impor yang lebih murah.
Dalam deklarasi awal mereka, Zapatista menyebut NAFTA sebagai "sebuah hukuman mati yang diberlakukan kepada masyarakat adat Meksiko," dan mereka menuntut pembatalan perjanjian tersebut. Pemberontakan Zapatista mendapat perhatian internasional dan membuka mata dunia terhadap dampak negatif NAFTA terhadap masyarakat miskin dan adat di Meksiko.
Penolakan Neoliberal IMF
Zapatista juga menolak kebijakan ekonomi neoliberal yang didorong oleh IMF, yang menurut mereka memperparah ketidakadilan sosial dan ekonomi di Meksiko. IMF dikenal karena mendukung reformasi ekonomi yang mencakup privatisasi, pengurangan subsidi, dan deregulasi kebijakan-kebijakan yang sering kali berdampak negatif bagi kelompok rentan, termasuk masyarakat adat di Chiapas.
Zapatista menentang upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Meksiko untuk mengikuti saran-saran IMF, yang mereka anggap hanya memperkaya elite ekonomi dan korporasi internasional, sementara mengabaikan kesejahteraan masyarakat adat dan petani. Dalam retorika dan tindakan mereka, Zapatista sering kali mengkritik IMF sebagai simbol imperialisme ekonomi yang menindas negara-negara berkembang dan kelompok-kelompok rentan.
Seruan Kampanye Internasional Melawan NAFTA dan IMF
Zapatista juga menggunakan platform internasional untuk mengkritik NAFTA dan IMF. Mereka mengundang aktivis, intelektual, dan media internasional untuk datang ke Chiapas dan menyaksikan langsung dampak dari kebijakan-kebijakan tersebut. Zapatista menjalin solidaritas dengan gerakan-gerakan sosial global lainnya yang menentang neoliberalisme, seperti gerakan anti-globalisasi di akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Melalui pertemuan-pertemuan internasional dan media, Zapatista berhasil membawa isu-isu mereka ke perhatian dunia, mengkritik cara IMF dan NAFTA memperburuk ketidakadilan global dan merusak kehidupan masyarakat adat dan petani di Meksiko.
Keberhasilan Gerakan Zapatista dengan Mendirikan Otonomi di Chiapas dan juga sebagai bentuk Perlawanan
Respon perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan yang didukung oleh IMF dan NAFTA, Zapatista mendirikan wilayah otonom di Chiapas, di mana mereka mengimplementasikan sistem pemerintahan mereka sendiri berdasarkan prinsip-prinsip keadilan sosial, demokrasi partisipatif, dan otonomi lokal.Â
Di wilayah-wilayah ini, Zapatista mendirikan caracoles, yang berfungsi sebagai pusat administrasi otonom, di mana masyarakat adat dapat mengelola pendidikan, kesehatan, dan ekonomi tanpa campur tangan pemerintah pusat atau korporasi internasional.