Mimpi adalah milik setiap orang untuk mengwujudkan cita-cita. Namun mimpi adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang memilih jalan untuk sebuah kesuksesan. Sukses itu bukan kaya tetapi sukses itu adalah orang yang bisa menjalankan kehidupan ini dengan baik. Toba Dreams adalah sebuah film yang terbaik bagi saya dan mungkin semua teman-teman yang hadir nonton bareng di Cinema XXI Plaza Indonesia, Lantai 6 Strudio 4. Kemaren malam, Kamis (19/11/2015) bersama juri Festival Film Indonesia 2015.
Kisah film yang diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama karya TB Silalahi dan disutradai oleh Benny Setiawan. Menjadikan kisah kehidupan yang lengkap dengan suka duka serta tradisi budaya, suku dan agama. Berlantar belakang budaya Batak dan Danau Toba, menyertai kelengkapan cerita tersebut. Diawal film ini, saya melihat sebuah semangat dari seorang Sersan TNI bernama Tebe, diperankan oleh Mathias Muchus yang telah menyelesaikan tugas negaranya diakhir masa pensiun dengan menjadikan kejujuran adalah sebuah perjuangan yang harus dihadapi dimasa sekarang ini. Tidak itu saja perjuangan itu dapat dihadapi bersama dengan istri yang tabah dan keluwesan budaya jawa.
Meskipun begitu kehidupan rumah tangga dengan tiga orang anak melengkapi kehidupan. Namun yang membedakan adalah sikap dari anak sulungnya Ronggur, diperankan oleh Vino G Bastian yang berwatak keras kepala dan selalu mencari tantangan baru. Terkadang apa yang kita kejar menjadi sesuatu khayalan yang ingin segera diwujudkan dengan tidak berpikir panjang. Nama baik keluarga dan masa depan akan menjadi taruhan nya.
Film bergenre drama ini berdurasi 144 menit, juga menghadirkan suasana persahabatan, cinta dan kelucuan yang mana para penonton ikut tertawa dan terbawa dalam suasana. Memang sangat lengkap sekali dan tidak membosankan. Juga disisipkan tentang keindahan danau toba dengan pulau samosir di tengahnya. Disamping itu juga lagu dan musik batak menjadi sesuatu yang khas sekali bahwa budaya Batak banyak melahirkan para penyanyi terkenal.
Ada kisah perjuangan pahlawan Batak melawan penjajah Belanda yang jelas-jelas mewakili keseluruhan film ini Kereenn...habis dan saya angkat kedua jempol tangan saya. Semoga pemerintah bisa menjadikan film ini sebagai tontonan wajib bagi para pelajar dan mahasiswa.
Bahaya narkoba dan kehidupan bebas serta kejahatan para mafia menjadi kemasan yang menarik buat film ini. Jakarta sebagai ibukota negara dan juga sebagai tempat transitnya berbagai barang haram juga diperlihatkan dengan jelas, agar kita selalu berhati-hati dan waspada memilih pekerjaan dan teman. Pesan kebaikan juga ditonjolkan dalam kisah ini. Perlunya komunikasi antara anggota keluarga dan jangan selalu menganggap sesuatu itu biasa.
Tak pernah bosan mengikuti kisah film ini dari tiap bagian-bagian kehidupan mulai dari kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan juga mengenalkan kepada masyarakat akan bahaya yang terjadi. Kesan kesederhanaan dan rendah diri selalu ditekankan sang Ibu Ronggur, yang menjadikan kesan bahwa ibu dengan kelembutan dan kasih sayang selalu mengajarkan budi pekerti yang baik buat anaknya. Semoga film Toba Dreams terpilih menjadi film terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2015.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI