Mohon tunggu...
mohamad sobari
mohamad sobari Mohon Tunggu... Bankir - Semangat tanpa lelah

Menatap Kedepan, Melangkah Maju.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanti KCL di Peron Gelap

6 Oktober 2015   07:34 Diperbarui: 6 Oktober 2015   08:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada malam Senin ini (4/10) banyak sekali penumpang KCL (Kereta Commuter Line) yang akan balik ke Jakarta saat setelah berkunjung ke rumah keluarga atau teman menghadiri berbagai acara. Tidak saja di Stasiun Daru, dimana saya sedang meliput keadaan ini sekarang tetapi hampir beberapa stasiun di Lintas Barat juga sama seperti ini. Namun saat ini, saya akan coba bahas untuk stasiun ini.

Tidak siang tidak juga malam, pasti ada permasalahannya. Semua itu menjadi pengalaman bagi para penggunanya yang beberapa kali naik/turun di stasiun ini. ‘’Perlu pakai perasaan yang dalam……’’,kata mereka yang sering dan rutin.

Memang penempatan lampu penerangan di peron sangat perlu dilakukan pengingat hal ini sangat penting bagi para penggunanya untuk keamanan dan kenyaman. Jadi………jangan menunggu kejadian-kejadian buruk menimpa kita nantinya.

Beberapa kali saya memohon kepada pihak pengelolah stasiun dan kebetulan untuk penanganan lampu stasiun dan peron adalah pihak PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek). Namun jawaban dan pertanyaan menjadi angka seri berimbang tanpa respon selanjutnya.

Setelah ditelusuri bahwa pengadaan lampu penerangan di peron dilakukan secara serempak alias diproyekkan oleh sebuah vendor. Seharusnya yang kita mau siih, jika ada pengaduan tentang lampu penerangan, pihak vendor sudah dikontrak pada periode tertentu untuk melayani segera. Tetapi entahlah, kita sebagai pengguna KCL hanya bisa menelan air liur saja.

Pertambahan penumpang hingga periode Agustus 2015 ini adalah sekitar 912.000 orang per hari dan direncanakan pada tahun 2016, akan menembus angka 1,2 juta orang per hari. Luar biasa, buat PT KCJ yang tentunya harus siap mengantisipasi segala hal yang terjadi. Heheheh…termasuk lampu penerangan di peron stasiun ini.

Beberapa kejadian saat turun dari KCL adalah penumpang terjadi salah satu kakinya terjatuh di antara peron dan pintu KCL akibat gelab ketika dia memandang keluar. Tetapi bagaimana dengan penumpang disabilitas atau penumpang lajut usia. Perlu ada kekompakkan penumpang lainnya untuk saling membantu atau kita biasakan perasaan kita yang bermain.

Musim kemarau panjang pada tahun ini, sedikit lega karena jika terjadi hujan, suasana peron yang gelap menjadi tambah sulit memandangnya. Hehehe…..perlu perasaan lagi untuk berjalan di jalan yang benar, agar tak terjatuh ataupun terpeleset. Memang cahaya yang bersinar dari sisi depan stasiun sedikit banyak membantu sehingga tidak terlalu gelap sekali.

Saat sekarang untuk double track di lintas Parungpanjag-Maja belum difungsikan. Sehingga penumpang tidak begitu cemas, tapi apa yang terjadi jika telah berfungsi double track, karena hingga kini belum ada yang mensosalisasikan kepada masyarakat tentang kapan diresmikan double track tersebut.

Peron gelap menjadi kenangan yang menyenangkan atau menyedihkan kepada pengguna KCL yang baru pertama kali. Jangan kuatir memang pihak pengelolah stasiun memang sudah punya rencana tetapi entahlah kita tidak pernah tahu kapannya. Kata orang, ‘’Sabar aja masih mending KCL berhenti di stasiun ini.’’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun