Nangkring KemenPUPR yang diselenggarana Kompasiana menjadikan suatu even yang menarik dan perlu kita perhatikan bersama. Diselenggarakan pada hari Sabtu (5/12) pada jam 9.00 diadakan di Gedung Herritage, KemenPUPR di Jalan Patimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Meskipun cuaca terlihat kurang begitu cerah dan mendung meliputi sekitarnya, akhirnya hujan deras pada siang menjelang adzan zhuhur cukup membasahi bumi.
Namum begitu kehadiran sekitar 50 kompasianer turut meramaikan acara yang bertema, "Hadirkan Solusi Seiring Inovasi". Acara yang dipandu oleh Wardah Fajri dari Kompasiana membuka acara tersebut dengan penuh semangat dan memperkenalkan terlebih dahulu Ir Bernaldy, C.E.S, pria kelahiran Bukittinggi sebagai Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam kesempatan tersebut Pak Benaldy, menyampaikan mengenai, tantangan, tuntutan dan dukungan teknologi infrastruktur PUPR.
Tentunya Balitbang PUPR membutuhkan dukungan teknologi atau IPTEK mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan infrastruktur PUPR seperti halnya, Sumber Daya Jasa Konstruksi dan SDM Aparatur Kementerian PUPR, baik di pusat dan daerah relatif terbatas dalam jumlah dan kualitas serta anggaran Kementerian PUPR naik signifikan. Perlu juga 4 Syarat teknologi siap di terapkan, 1. Sesuai, dengan kebutuhan (jenis dan jumlah) 2. Aplikasi, mudah dilaksanan dan diperoleh 3. Inovatif, memberikan unsur pembaruan. 4. Kompetitif, terhadap pilihan teknologi yang telah ada dari segi Biaya, Mutu dan Waktu.
Pada kesempatan ini juga dihadirkan tiga narasumber antara lain, Leonard Ibnu Said (LSM Kemitraan Air Indonesia), Aris Setyadi Murwanto (Kabag Litbang PUPR) dan Dandy Priandana (Kadin Tata Kota Tangsel). Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjutN Pak Aris Setyadi M, mempersilahkan kita semua para hadirin untuk menuju sisi pojok ruang lobby Gedung Herritage adalah Peresmian PINTU (Pusat Informasi Terpadu) sebagai layanan terbaru melalui media sosial yang akan melayani masyarakat untuk dapat mengakses informasi terkini melalui www.litbag.pu.go.id. Hal ini sangat diperlukan sekali untuk lebih mempercepat komunikasi dan menghemat waktu dengan tanpa batas jarak. Semua peserta menyaksi peresmian ini dan sebagai bukti bahwa BalitbangPUPR sangat serius untuk terus melakukan research dan development.
Dalam pembahasan pertama oleh narasumber Bapak Leonard Ibnu Said dari LSM Kemitraan Air Indonesia, bahwa permasalah yang dihadapi sekarang ini adalah sampah, banjir dan macet. Ini permasalahan yang selalu menghantui setiap saat dan perlu ada solusinya sepertu kebijakan dalam penanganan sampah dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) pada tempat pengolahan sampah sehingga sampah hasil pengumpulan bukan hanya ditimbun melainkan dilakukan kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang dan pendauran ulang pada skala kawasan.
Jika disikapi secara kreatif, maka sampah bukan hanya sekedar sisa buangan yang tidak berguna yang menjadi gangguan lingkungan tetapi dengan penerapan teknologi dapat menciptakan lapangan kerja. Kemacetan yang terjadi sekarang diakibatkan banyaknya pengguna kendaraan pribadi sehingga pemerintah terus berupaya menciptakan pelayanan transportasi umum yang nyaman dengan harga terjangkau. Sebagai bahas lanjutannya adalah banjir yang setiap tahun pada musim hujan kerap terjadi. Seringkali terjadi ditempat yang rendah dimana air tidak tertampung lagi di sungai. Untuk mencegah banjir perlu dibuat sumur resapan. Tetapi sering kali hujan terus menerus berakibat sumur resapan tidak mampu lagi meresap air hujan.
Sebagai bahan perbandingan untuk untuk kota yang baik, diperkenalkan Bapak Dandy Priandana, Kadin Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan. Menurut Pak Dandy bahwa permasalahan kota pada umumnya sama yakni infrastruktur, pendidikan, sampah dan macet. Permasalah kota besar selalu sama yakni masalah sampah dan macet. Pengelolahan sampah yang dilakukan Kota Tangsel mengharuskan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dipecah karena keterbatasan tanah. TPS menerapkan 3R dengan bekerja sama dengan Borda-Jerman.
Kota Tangsel memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di daerah Cipeucang, Desa Kademangan yang kedepannya akan diperluas beberapa hektar untuk menampung jumlah sampah yang semakin meningkat. Masalah kemacetan di Kota Tangsel seringkali terjadi akibat ulah para sopir angkot yang berhenti dimana-mana dan saat ini Dishub PemKot Tangsel menyediakan Bus Anggrek yang melayani seputar kota untuk memberikan pelayanan yang nyaman dan gratis. Masalah banjir di Kota Tangsel selalu diperhatikan dengan melakukan program bipori atau sumur resapan dan juga melakukan pengerukkan di situ-situ yang ada banyak di Kota Tangsel. Upaya ini merupakan cara yang terus menerus dilakukan agar menjadi kota percontohan. Hal yang menggembirakan bahwa tahun ini Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyerahkan beberapa pasar yang ada di Kota Tangsel seperti Pasar Ciputat dan Pasar Serpong.
Memang acara nangkring ini dihadiri oleh Kompasianer yang sebagian besar bermukim di daerah Kota Tangsel, sehingga pada kesempatan ini turut memberikan masukan melalui sesi tanya jawab mengenai kota masa depan yang lebih baik lagi. Memang masih banyak kekurangan untuk menjadi kota percontohan tetapi minimal ada bagian dari kota ini yang bisa dijadikan percontohan. Karena perencanaan kota juga direncanakan secara jangka pendek dan panjang. Menurut Pak Dandy kedepannya kekurangan ini akan dilengkapi dengan baik.
Menjelang waktu siang dan terdengar suara adzan zhuhur dari Masjid yang berada dilingkungan KemenPUPR dan disertai hujan deras. Mengakhiri acara nangkring PUPR dan Kompasiana. Selanjutnya para kompasianer menyambut makan siang yang telah disediahkan dan juga diiringi oleh live musik dengan lagu-lagu yang menambah suasana menjadi lebih meriah. Tentunya dengan peresmian PINTU (Pusat Informasi Terpadu) Balitbang PUPR menjadikan kemudahan buat kita semua untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Semoga dengan acara ini bisa membuka mata banyak orang untuk lebih mengenal Balitbang PUPR sebagai Solusi Seiring Inovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H