Mohon tunggu...
mohamad sobari
mohamad sobari Mohon Tunggu... Bankir - Semangat tanpa lelah

Menatap Kedepan, Melangkah Maju.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yuk, Belajar dari Tempat Sampah di Stasiun Sudirman

16 Oktober 2015   17:33 Diperbarui: 16 Oktober 2015   18:13 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika menanti KCL (Kereta Commuter Line) Jatinegara terakhir pada jam 23.00 di Stasiun Sudirman pada malam Kamis (14/10/2015) untuk transit di Stasiun Tanah Abang dan melanjutkan KCL Parungpanjang menuju Stasiun Serpong. Suasana malam ini tidak terlalu ramai seperti malam-malam sebelumnya karena libur nasional peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1437 Hijriah.

Dari duduk lalu berdiri lagi menanti KCL tersebut pada jam 22.20 di kursi tunggu Stasiun Sudirman, berarti sekitar 40 menit sudah waktu yang harus dinanti. Lalu untuk menghindari bosan dengan berjalan untuk menghabiskan waktu tersisa yang ada dengan melihat keadaan disepanjang peron jalur 1. Namun ada yang menarik dari sekian banyak objek yang ada yakni tempat sampah dengan model yang baru.

Tempat sampah yang ada sebelumnya hanya mempunyai satu pilihan yang bercampur dengan barang-barang lainnya baik yang bisa didaur ulang maupun yang tidak dapat didaur ulang. Namun kali ini tempat sampah yang baru ada sekarang telah tersedia untuk dua jenis sampah serta tersedia diatasnya untuk sampah kecil seperti abu rokok, mungkin kalau engga salah bisa disebut asbak rokok. Tapi untuk yang satu ini tidak mungkin ada sampahnya karena larangan merokok di areal stasiun sudah sangat ketat diberlakukan, meskipun begitu Indomart dan Alfamart di stasiun tetap saja menjual jenis barang larangan tersebut.

Tidak banyak orang yang menunggu diperon ini, tetapi ada seorang wanita yang sedang duduk dikursi sambil makan dari makanan cepat saji yang tersedia di Sevel (Seven Eleven) yang berada tepat disebelah peron jalur 1. Dengan lahapnya menyantap makanan tersebut tanpa sedikit untuk memperhatikan sekitarnya. Tak berapa lama setelah selesai makan dan minum lalu membuang sampah yang ada tersebut ke tempat sampah. Memang sudah syukur, ia membuang sampah pada tempatnya. Kadangkala ada juga yang meninggalkan di kursi tunggu di peron dan juga meninggalkan sisa-sisa makanan yang ada disekitarnya.

Yuukk...Belajar dari tempat sampah yang ada di Stasiun Sudirman. Bentuknya memang unik bewarna abu-abu dengan 2 wadah sampah yang terpisah yakni Recyclable dan Not-Recyclable atau daur ulang dan tidak daur ulang. Tetapi apakah semua orang mengerti dengan petunjuk tersebut....dan juga disertai dengan lambangnya. Tentunya banyak yang mengerti tetapi malas untuk memahami. Terkadang juga untuk wadah makanan cepat saji yang ada telah menyediakan petunjuk mengenai jenis sampahnya nanti. Nyatanya setelah dilihat didalamnya wadah tempat sampah tersebut bercampur dengan jenis yang sama meskipun sudah ada petunjuknya.

Menurut informasi bahwa petugas kebersihan saat berada di stasiun juga tidak mengenal perbedaan jenis sampah tersebut karena ketika sampah-sampah itu dikumpulkan kembali dicampur menyatu dengan sampah-sampah yang lainnya untuk dibuang ke truk sampah yang dikelolah oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Artinya semua dari bawah sampai keatas tidak pernah mau belajar dari petunjuk-petunjuk yang ada di tempat sampah ini. Perlu juga niih.... Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyediakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah khusus untuk 3 jenis sampah yakni Organik, Anorganik dan Kimia baik yang bisa didaur ulang maupun tidak agar masyarakat paham tujuan akhirnya.

Memang butuh proses akan tetapi pemerintah haruslah senantiasa mensosialisasikan kemasyarakat untuk melakukan pemilihan sampah sejak awal, sehingga barang-barang yang akan dibuang akan bisa dimanfaatkan kembali. Jadi pemulung itu juga sebagai pahlawan kebersihan, bahkan dia lebih paham akan petunjuk-petunjuk yang ada di tempat sampah meskipun juga seringkali mengacak ngacak sampah yang akhirnya juga bercampur jadi satu.

Satu contoh dari sebuah stasiun yang berada dipusat kota Jakarta yang berada di Jalan jenderal Sudirman, Jakarta. Masih banyak lagi stasiun-stasiun di Jabodetabek bahkan hampir seluruh stasiun sudah menata kebersihannya dengan baik. PT KAI selaku pegelolahan stasiun dan PT KCJ sebagai operator KCL adalah perusahaan negara dibidang perkeretaapian terus menerus melakukan perubahan budaya ke masyarakat agar selalu disiplin, tertib dan teratur serta selalu menjaga kebersihan baik di stasiun maupun di kereta. Sekali lagi, Yuukk...Belajar dari Tempat Sampah di Stasiun Sudirman.

*) Sumber Gambar: Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun