[caption caption="Antrian gate out di Stasiun Daru"][/caption]
Tidak terlalu menjadi perhatian buat kita semua yang berada di sekitar Jabodetabek, karena lokasinya berada di tengah-tengah dan di selatan Kabupaten Tangerang, Banten yang berbatasan dengan wilayah Jawa Barat. Lokasi Stasiun Daru yang dahulu bernama Pos Daru yakni tempat pemberhentian sementara keretaapi api Rangkasbitung - Tanah Abang, sangat strategis dan dapat mengakomondasikan warga di dua provinsi Banten dan Jawa Barat yang masing-masing di berada di Desa Batok dan Desa Cilaku, Kecamatan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Stasiun Daru berada tepat ditengah-tengah Desa Daru. Arti Daru dalam bahasa hindustan berarti bintang jatuh dan jika dalam bahasa arab berarti rumah, tentunya akan menjadi makna yang baik dan juga menjadi handalan bagi para pekerja untuk menuju ke ibukota Jakarta karena lantaran murah dan terjangkau bagi penghasilan yang pas-pasan. Keberadaan stasiun ini memiliki kisah yang unik karena sampai sekarang masih berada di bawah tanggungjawab Kepala Stasiun (KS) Cilejit. Tentunya menjadi suatu halangan kemajuan dan tantangan tersendiri karena laporan keuangan dan jumlah penumpang KA Lokal Rangkasbitung - Angke, masih atas nama Stasiun Cilejit untuk laporan ke PT KAI karena pada tahun 2011 penumpang sekitar 1200 hingga 1300 orang perhari dan sekarang penumpang beralih ke KCL Maja-Tanah Abang sehingga sebelum penyesuaian tarif 1 April 2015 Ka Lokal Rangkasbitung terhitung 800 penumpang menjadi 600 penumpang per hari. Perubahan dan peralihan ini sangat baik dan perlu di fasilitasi oleh PT KCJ agar KCL (Kereta Commuter Line) pertama pada pagi hari sebaiknya jam 4.30 keberangkatan Stasiun Daru sehingga tiba di Stasiun Tanah Abang pada jam 5.45 pagi, ini sangat memungkinkan untuk pekerja yang shif jam 6.00 pagi atau sebaiknya pada malam hari terakhir jam 22.30 dari Stasiun Tanah Abang dan akan tiba di Stasiun Daru pada jam 23.45.
Keberadaan Stasiun Daru yang tidak cukup dikenal ini ternyata mempunyai sejarah panjang karena daerah sekitar stasiun, pada jaman kolonial Belanda sebagai wilayah perkebunan dan dihuni oleh warga Belanda yang hingga akhir hayatnya masih diketemukan kuburannya dibeberapa tempat. Perkebunannya terdiri berbagai macam jenis seperti Perkebunan Kelapa yang masih sekarang ditemukan beberapa pohon disekitar Desa Daru ataupun perkebunan sereh untuk pembuatan minyak sereh. Sungguh pada masa lalu, Pos Daru menjadi saksi abadi buat sejarah panjang perkeretaapian Indonesia. Pada masa itu sebagai alat angkut tersedia lori yang menghubungi perkebunan dengan pos pemberhentian keretaapi yang sekarang bernama Stasiun Daru. Lokasi perkebunan itu sendiri berada disekitar Perumahan Daru Indah, yang lokasinya tepat didepan pintu masuk/keluar stasiun. Para pekerjaannya pada masa itu adalah warga suku bangsa Tiongkok atau sekarang bisa disebut Cina Benteng, masih bisa kita temukan rumah asli dan beberapa keturunan Cina Benteng yang tentunya sudah tidak mengenal budaya dan bahasa aslinya serta perbaur menjadi suku setempat dengan bahasa sunda. Tetapi jumlah mereka berkurang ketika pada tahun 60an yang mana mereka berpindah ke desa tetangga yakni Desa Cilaku, Kecamatan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Desa Daru, Kecamatan Jambe dahulu sebelum ada pemekaran sekitar awal tahun 2000 masih termasuk wilayah Kecamatan Tigaraksa, dimana lokasi ibukota Kabupaten Tangerang yang hingga sekarang sangat effektif untuk menuju lokasi yang sangat terjangkau dengan jalan betonisasi berkondisi baik dan perlu segera di dukung dengan fasilitas berstandar untuk Kecamatan Jambe yang lengkap seperti pembangunan Polsek di Desa Tipar dekat SMA Negeri 10 Kab.Tangerang, mengaktifkan kembali Mikrolet A09 trayek Daru-Balaraja dan memaksimalkan fungsi PUSKESMAS menjadi 24 jam (dekat perempatan solong).
Pemerintah Kabupaten Tangerang, haruslah mengoktimalkan fungsi Stasiun Daru, sebagai Stasiun Kabupaten Tangerang karena sebagai satu-satunya akses terdekat untuk menuju lokasi perkantoran Pemda Kabupaten Tangerang. Sehingga segala urusan administrasi masyarakat Tangerang akan lebih mudah dan perlu sekali diperhatikan transportasi umum dari Stasiun Daru yang langsung menuju ibukota Kabupaten Tangerang di Kota Tigaraksa. Masyarakat sangat berharap akan kemajuan Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik di masa depan.
Jika Pemda Kabupaten Tangerang cermat memilih dan mengembangkan Kecamatan Jambe dimana lokasi Stasiun Daru berada tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa seluruh daerah yang masih terbelakang dan akses jalan betonisasi yang belum sepenuhnya dikerjakan di sekitar perbatasan dengan Jawa Barat/Banten yakni sepanjang jalan di Desa Mekarsari yang masih rusak menjadi peluang untuk segera di lakukan perbaikan segera mungkin karena pertumbuhan penduduk dan perumahan akan mengarah ke wilayah Kabupaten Tangerang.
Sebuah Komunitas Masyarakat Pengguna Keretaapi di Desa Daru yang berbasis media sosial seperti DaruStationCommunity (DSC) hampir setiap waktu mempublikasikan melalui jaringan fanpage www.facebook.com/daru.station untuk terus menerus memperkenalkan desanya. Masyarakat akan lebih mudah dan terjangkau untuk berkomunikasi dan saling memberikan informasi.
Sampai sekarang masyarakat mengharapkan agar pembangunan revitalisasi Stasiun Daru ditindaklanjuti supaya dapat menjadi daya tarik bagi investor dan tentunya pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan dengan melengkapi fasilitas-fasiltas penunjang lainnya sehingga pada saat hujan tidak becek dan saat kemarau tidak mengalami kepanasan. Tidak lupa Komunitas DaruStation meminta kepada PT KCJ selaku pengelolah KCL Lintas Maja untuk melengkapi penerangan yang hingga kini belum dilengkapi di tempat pemberhentian peron KCL yang gelap pada malam hari.
Tentunya segala kekurangan ini juga menjadi hikmah tersendiri untuk masyarakat Desa Daru. Untuk terus menerus aktif meminta dan memperjuangkan kepada Pemda Kab.Tangerang melalui Dishub, untuk membangun palang pintu di perlintasan KA Desa Daru dan juga kepada PT KAI serta Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub RI untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana di Stasiun Daru, karena kedepannya menjadi akses strategis bagi kemajuan Kabupaten Tangerang pada khususnya dan Banten pada umumnya. (KangObay/310715)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H