Mohon tunggu...
Sholahuddin Nur'azmy
Sholahuddin Nur'azmy Mohon Tunggu... lainnya -

MSNA adalah inisial Mohammad Sholahuddin Nur'azmy. Tinggal di Yogyakarta. Laki-laki biasa yang sayang sama istri.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Demo Kok Bawa-bawa Patung Babi

19 Maret 2012   17:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:45 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.tempo.co

[caption id="" align="alignleft" width="260" caption="Sumber foto: www.tempo.co"][/caption] Penghujung senja tadi saya lewati bersama Simbah Hardjo, 95 tahun, seorang pensiunan tukang kayu. Kami ngeteh, udud, dan ngobrol ngalor ngidul yang intinya adalah update status masing-masing. Berikut ini sepenggal obrolan kami yang terselenggara di beranda belakang rumahnya. Simbah Hardjo: "Tenek anaknya Waliyek dibawa pulisi, ya? Kenapa?" Saya: "Iya, Mbah. Katanya tadi siang ikut demo teman-temannya yang sekolah di UwIN, trus berantem sama pulisi." Simbah: "Demo itu apa?" Saya: "Rapat, Mbah. Kayak jaman Bung Karno itukan sering to diadakan rapat di alun-alun sambil mbawa-mbawa spanduk." Simbah: "Ha tapi kok pakai berantem sama pulisi? Jaman Bung Karno ndak ada yang berantem-berantem pas rapat." Saya: "Soalnya tadi teman-temannya Tenek itu mbawa patung gambar babi trus dikasih tulisan Si Babi Yono trus dibakar." Simbah: "Wooo.. caranya ndak bener itu. Kan ngenyek banget to itu?" Saya: "Ha iya. Tapi maksudnya ndak ngenyek kok, Mbah. Mengritik." Simbah: "Ya kalau caranya gitu ya tetap saja tidak pas. Mosok Prentah kok disama-samakan dengan kebo atau babi. Tidak boleh begitu. Itu namanya menghina orang lain." Saya: "Ha Prentahe ya ugal-ugalan kok, Mbah. Mosok jaman masih susah gini malah mau menaikkan harga bengsin. Ostomatis harga-harga pasti jadi naik. Lalu gimana?" Simbah: "Woo.. ya berarti harus diingatkan. Ning caranya besok lagi jangan pakai patung kebo atau babi yang ditulisi kasar-kasar. Jelek itu." Saya: "lalu pakai apa?" Simbah: "Besok too.. kamu bilangin Tenek, kalau mau rapat suruh mbikin patung gambar unta yang montok aja. Trus tulisannya pake tulisan Arab: Summun Bukmun umYun!" Saya tercekat dengan usulannya. Batin saya, "wooo.. simbah ini bikin bingung beneran. Katanya ndak buleh ngenyek kok malah lebih parah." Endaklah. Saya tidak akan sampaikan pesan itu ke Tenek. Trus daripada omongannya makin ndak karuan, saya mengganti topik pembicaraan menjadi tentang sawi yang ditanam istri saya di talang PVC sekaligus menjadi topik terakhir yang kami bincangkan senja itu. *keterangan gambar: Para pengunjuk rasa membakar patung babi bertuliskan "SiBabiYono" di pertigaan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jalan Solo, Yogyakarta, Senin (19/03/2012). Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak yang akan diumumkan pemerintah ini berlangsung ricuh setelah terjadi bentrokan antara demonstran dengan aparat. TEMPO/Suryo Wibowo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun