komentar
nnnnkkk
“...bisa menjadi bahan refleksi untuk mewujudkan keadilan di negeri kita”
(Bursah Zarnubi, Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Keadilan)
“Narasinya mengalir dan mengajak pembaca berfikir”
(Anas Urbaningrum, Presidium KAHMI)
“Salah satu novel terbaik yang pernah saya baca”
(Yudha Akbar Pally, lulusan Magister Political science Universitas Melbourne Australia)
SERUNI
Ke Sydney, Tak Ada Jalan Kembali
“”sNovelno ini nnoa”
n
Sangsi Pelanggaran Pasal 72
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
1.Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (Lima miliar rupiah).
2.Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedar-kan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).
SERUNI
Ke Sydney, Tak Ada Jalan Kembali
M. Shoim Haris
SERUNI: Ke Sydney, Tak Ada jalan Kembali
Penulis: M. Shoim Haris
Tata letak: Prapti
Desain Cover: Su’ud
Redaksi:
Choris Books
Grand Regency Block C2/27
Padurenan Mustika Jaya Bekasi
Phone: (021) 29087405,
e-mail: santri.reformasi@yahoo.com
Bekerjasama dengan:
Penerbit Cupid
Jl. Wahid Hasyim Gg. Menur No. 75
Condongcatur, Sleman Yogyakarta 55283
Phone: (0274) 487 032, e-mail: info@cupiders.com
Cetakan Pertama, Juli 2013
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
All Rights M Shoim Haris
ISBN: 979-2495-03-7
978-979-2495-03-4
SINOPSIS
Seorang anak muda alami kekecewaan berat terhadap negerinya karena suatu hal yang menyakitkan, dan menghancurkan hatinya. Ia bertekad meninggalkan Indonesia dan memilih Sydney kota indah di Australia sebagai negeri impiannya. Ia menyelesaikan kuliah S2 dan ingin melanjutkan S3, sebagai bekal mendapatkan pekerjaan yang mapan di Sydney. Dengan begitu ia punya kesempatan mendapatkan status kewarganegaraan Australia, negeri baru yang diimpikannya. Ia ingin mengubur dalam-dalam kenangannya tentang negeri asalnya, Indonesia yang menyakitkan. Ia telah bertekad tak akan kembali ke Indonesia, jembatan yang memungkinkannya untuk pulang telah ia putuskan dan tutup rapat-rapat.
Setelah menyelesaikan tugas akhir kuliah ia bertekad merampungkan sebuah novel yang pernah ditulisnya. Novelitu ditulis berdasarkan kisah nyata yang sangat membekas dalam hati dan pikirannya. Menulis baginya, seperti pengalihan dari rasa rindu kepada negeri asalnya, yang ternyata tak mampu benar-benar ia dilupakan. Hanya dengan menulis novel itu ia mengobati perasaannya..
Novel itu mengisahkan kehidupan pedusunan yang kehilangan harmoni dan keseimbangan sosial setelah kedatangan 20 tentara dibawah komandan Letda Setyoko, perwira muda yang brilian dan mempunyai masa depan dalam kepemimpinan ABRI. Pedusunan itu dilanda kemelut yang akut dan terancam punah karena bencana kelaparan. Sebelum meninggalkan pedusunan Letda Setyoko menyemaikan benih pada rahim Darsih si kembang pedusunan. Perwira itu mengingkari janjinya pada Darsih, yang akhirnya menghilang dari pedusunan karena takut amukan penduduk yang kalap di tengah kemarau panjang.
Anak muda itu juga mendapatkan teman perempuan setengah baya yang misterius, bernama Gizela. Perempuan inilah yang mengenalkan kehidupan Sydney yang indah dan menawan, dengan harapan anak muda itu benar-benar melupakan Indonesia, seperti dirinya.
Apakah pedusunan itu berhasil mengatasi kemelutnya? Siapa sebenarnya Gizela yang misterius? Apa sebenarnya kaitan antara kisah novel dengan kekecewaan anak muda itu pada Indonesia?
Novel ini menyajikan kisah yang menyentuh, penuh hikmah dan butiran ilmu pengetahuan. Novel yang mengungkapkan rasa cinta, anti dendam, persahabatan adalah kunci menyelamatkan dunia. Novel yang hendak meletakkan dialog dunia Timur dan Barat tanpa prasangka dan berdiri di atas keadilan dan kesejajaran. Novel yang punya ambisi besar untuk mengawinkan spiritualisme agama dengan sains-teknologi sebagai jalan keselamatan ras manusia di bumi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H