Mohon tunggu...
Ms Febiana
Ms Febiana Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Lulusan IAIN Metro Lampung - Magister Pendidikan Agama Islam tahun 2024. Bisa Moto, Pernah jadi Asisten Make up, Suka bikin Konten, Suka Nulis, Suka Jalan-jalan, Suka belajar, Suka banget kalau bisa bantu Cp: 085832285085, Ig: @msfebiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Kenyataan dengan Pengetahuan

23 September 2024   20:30 Diperbarui: 23 September 2024   21:08 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehidupan sehari-hari telah menyimpan dan menyediakan kenyataan sekaligus pengetahuan yang membimbing perilaku setiap orang dalam hidupnya masing-masing. Kehidupan sehari-hari menampilkan realitas yang ditafsirkan oleh individu yang memiliki makna-makna tertentu. Di sisi berbeda, kehidupan sehari-hari merupakan suatu dunia yang berasal dari pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan individu dan dipelihara sebagai yang nyata oleh pikiran dan tindakan itu. Dasar-dasar pengetahuan tersebut diperoleh dari objektivasi dari proses-proses dan makna-makna subjektif yang membentuk akal-sehat. Pengetahuan akal-sehat adalah pengetahuan yang dimiliki bersama dalam kegiatan rutin yang normal.

Pemahaman mengenai kenyataan dan pengetahuan sebagaimana terletak di tengah-tengah antara pemahaman orang awam dan pemahaman para filsuf. Orang awam biasanya tidak berpusing-pusing memikirkan apa yang telah nyata baginya dan mengenai apa yang ia tahu. Di sisi lain, filsuf diwajibkan untuk tidak menerima apa-apa begitu saja dan untuk memperoleh kejelasan yang maksimal mengenai status paling dasar dari apa yang orang awam anggap sebagai kenyataan atau pengetahuan.

Kenyataan dan pengetahuan atas realitas sehari-hari sangat dipengaruhi oleh individu dalam memahami sesuatu berdasarkan kebiasaan dan cadangan pengetahuannya. Penafsiran yang muncul sebagai efek relativitas sosial menjadikan sesuatu berarti berdasarkan definisi diri atas suatu objek.

Kenyataan dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari merupakan konstruksi sosial yang dinamis. Pengalaman individu, dibentuk oleh latar belakang sosial, budaya, dan kognitif, membentuk lensa unik melalui mana kita memandang dunia. Pengetahuan yang kita anggap "akal sehat" seringkali merupakan hasil dari proses objektivasi pengalaman subjektif yang telah disepakati secara sosial.

Pemahaman kita tentang kenyataan adalah relatif dan kontekstual. Apa yang dianggap nyata oleh satu orang mungkin berbeda dengan orang lain. Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kerangka referensi budaya, pengalaman pribadi, dan kepentingan individu. Filsuf mendorong kita untuk mempertanyakan asumsi-asumsi dasar kita tentang kenyataan, sementara orang awam cenderung menerima kenyataan sebagaimana adanya.

Pentingnya menyeimbangkan perspektif. Untuk mencapai pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia, kita perlu menyeimbangkan perspektif orang awam dan filsuf. Orang awam memberikan kita pemahaman intuitif tentang kenyataan sehari-hari, sementara filsuf menawarkan kerangka kerja yang lebih kritis untuk mengevaluasi pengetahuan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun