Mohon tunggu...
mserpong
mserpong Mohon Tunggu... Pengajar Privat Baca Quran dan Arabic Language for Specific Purpose -

Mserpong mengamati perkembangan Timur Tengah secara independen, dari Jakarta, membaca media yang terbit dari dan tentang "spot bergejolak" itu secara reguler dari versi Bahasa Arab dan Inggris. Beliau mencurahkan energinya dalam aktifitas mengajar dan penterjemahan dan mendirikan the Jeal pada awal tahun 2016. Mserpong dapat dihubungi via SMS atau Whatsapp: (+62)085-777-489-077. Email: alhusnaprivat@gmail.com, www.mserpong.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

IS, Syiah, Pemerintah Irak dan Nasib Ramadi

6 Januari 2016   19:26 Diperbarui: 12 Januari 2016   12:00 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski hasilnya setengah-setengah karena janji suplai senjata Amerika kepada suku-suku Sunni Anbari telah diblokir oleh pemerintah yang dikuasai shiah di Baghdad. Mempertimbangkan dalamnya perpecahan sektarian menjadikan Amerika menganggap penting untuk menjadikan kelompok Shiah di luar pertempuran. Karena mereka sebagian besar didukungsecara finansial oleh Iran dan Abadi tidak memiliki atau hanya sedikit pengaruh terhadap kelompok kelompok Shiah itu.

Namun, dalam pertempuran lebih jauh, pemerintah nampaknya tidak banyak memiliki pilihan kecuali bekerjasama dengan milisi Shia untuk merebut kembali Falujjah. Kota yang merupakan kubu Alqaidah pertama di Irak dan tlh menyaksikan pertempuran sengit dengan pasukan Amerika thn 2004 tentu akan menjadi lebih sulit untuk ditaklukan. Baru kemudian Mosul, kota kedua yg direbut IS delapan belas bulan lalu (yang barusan disusumbarkan oleh Baghdad akan direbut tahun 2016 ini) harus menunggu hingga Fallujah direbut kembali pemerintah dan pasukan Irak dapat menurunkan unit-unit yang lebih efektif untuk bergabung dengan para pejuang Kurdi Peshmerga.

PERTAHANAN IS

Inti pertahanan IS memang tidak boleh diremehkan. Inti strategi militer IS adalah konsep “Bertahan dan Berkembang”, Dengan mempraktikkan teori itu, ISIS dapat bertahan di lokasi yang dianggap menjadi markas mereka, Raqqa di Suriah dan Mosul di Irak, lalu melebar ke Ramadi, yang baru saja direbut pemerintah, serta Kota Palmyra di Suriah.

Untuk bisa berkembang lebih jauh, ISIS telah mengotakkan dunia menjadi tiga bagian, atau yang diistilahkan The Institute for the Study of War (ISW), dengan “tiga lingkaran geografis”. Lingkaran terdalam ialah di Irak dan al-Sham (Suriah), lingkaran kedua ialah Timur Tengah dan Afrika Utara, dan lingkaran terluar ialah Eropa, Asia dan Amerika Serikat.penguasaan lingkaran itu dengan menggunakan tiga strategi militer: perang konvensional, perang gerilya, dan serangan teror.

Taktik IS menggunakan bom yang dipasang di mobil juga cukup sukses, misalnya dengan menempelkan bom di kedua sisi mobil, dan juga rompi bunuh diri dan disusul prajurit dan kendaraan yang dilengkapi persenjataan. Kemudian tehnik infiltrasi, khususnya melalui komunitas Sunni yang terpinggirkan di Irak, dan ada beberapa strategi lain yang membuat IS dengan jumlah yang kecil mampu menghadapi pasukan dalam jumlah besar. Dan inilah yang menjadi alasan penilaian terhadap IS sebagai sebuah pasukan tempur tangguh  dengan perencanaan yang sistematis terbukti berhasil merebut beberapa wilayah.

* Mserpong mengamati perkembangan Timur Tengah secara independen, membaca media yang terbit dari dan tentang "spot bergejolak" itu secara reguler dari versi Bahasa Arab dan Inggris. Kegiatan regular lainnya adalah mengajar membaca Alquran dan Arabic Language for specific purpose, dan kegiatan penterjemahan. Mserpong dapat dihubungi via SMS atau Whatsapp: (+62)085-777-489-077. www.mserpong.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun