Meski hasilnya setengah-setengah karena janji suplai senjata Amerika kepada suku-suku Sunni Anbari telah diblokir oleh pemerintah yang dikuasai shiah di Baghdad. Mempertimbangkan dalamnya perpecahan sektarian menjadikan Amerika menganggap penting untuk menjadikan kelompok Shiah di luar pertempuran. Karena mereka sebagian besar didukungsecara finansial oleh Iran dan Abadi tidak memiliki atau hanya sedikit pengaruh terhadap kelompok kelompok Shiah itu.
Namun, dalam pertempuran lebih jauh, pemerintah nampaknya tidak banyak memiliki pilihan kecuali bekerjasama dengan milisi Shia untuk merebut kembali Falujjah. Kota yang merupakan kubu Alqaidah pertama di Irak dan tlh menyaksikan pertempuran sengit dengan pasukan Amerika thn 2004 tentu akan menjadi lebih sulit untuk ditaklukan. Baru kemudian Mosul, kota kedua yg direbut IS delapan belas bulan lalu (yang barusan disusumbarkan oleh Baghdad akan direbut tahun 2016 ini) harus menunggu hingga Fallujah direbut kembali pemerintah dan pasukan Irak dapat menurunkan unit-unit yang lebih efektif untuk bergabung dengan para pejuang Kurdi Peshmerga.
PERTAHANAN IS
Inti pertahanan IS memang tidak boleh diremehkan. Inti strategi militer IS adalah konsep “Bertahan dan Berkembang”, Dengan mempraktikkan teori itu, ISIS dapat bertahan di lokasi yang dianggap menjadi markas mereka, Raqqa di Suriah dan Mosul di Irak, lalu melebar ke Ramadi, yang baru saja direbut pemerintah, serta Kota Palmyra di Suriah.
Untuk bisa berkembang lebih jauh, ISIS telah mengotakkan dunia menjadi tiga bagian, atau yang diistilahkan The Institute for the Study of War (ISW), dengan “tiga lingkaran geografis”. Lingkaran terdalam ialah di Irak dan al-Sham (Suriah), lingkaran kedua ialah Timur Tengah dan Afrika Utara, dan lingkaran terluar ialah Eropa, Asia dan Amerika Serikat.penguasaan lingkaran itu dengan menggunakan tiga strategi militer: perang konvensional, perang gerilya, dan serangan teror.
Taktik IS menggunakan bom yang dipasang di mobil juga cukup sukses, misalnya dengan menempelkan bom di kedua sisi mobil, dan juga rompi bunuh diri dan disusul prajurit dan kendaraan yang dilengkapi persenjataan. Kemudian tehnik infiltrasi, khususnya melalui komunitas Sunni yang terpinggirkan di Irak, dan ada beberapa strategi lain yang membuat IS dengan jumlah yang kecil mampu menghadapi pasukan dalam jumlah besar. Dan inilah yang menjadi alasan penilaian terhadap IS sebagai sebuah pasukan tempur tangguh dengan perencanaan yang sistematis terbukti berhasil merebut beberapa wilayah.
* Mserpong mengamati perkembangan Timur Tengah secara independen, membaca media yang terbit dari dan tentang "spot bergejolak" itu secara reguler dari versi Bahasa Arab dan Inggris. Kegiatan regular lainnya adalah mengajar membaca Alquran dan Arabic Language for specific purpose, dan kegiatan penterjemahan. Mserpong dapat dihubungi via SMS atau Whatsapp: (+62)085-777-489-077. www.mserpong.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H