Indonesia berduka pasca penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara pilpres 2019 oleh KPU. Siapapun yang menjadi presiden lima tahun kedepan mempunyai beban sejarah, karena pesta demokrasi kita telah mengorbankan banyak nyawa.Â
Baik itu korban nyawa dari penyelenggara pemilu, maupun korban nyawa dari bentrok berdarah di depan Bawaslu yang hingga saat ini menelan korban sebanyak delapan orang.
Masing-masing pihak melempar tudingan. Disatu pihak mengatakan korban yang meninggal akibat bentrok di depan Bawaslu dikarenakan tindakan represif kepolisian. Dipihak yang lain mengatakan, tindakan pengamanan dilakukan karena adanya provokasi dari pihak massa aksi.Â
Terlepas dari silang pendapat itu, yang menarik adalah misteri temuan kepolisian terkait ambulance Gerindra yang membawa batu dan sejumlah uang di lokasi bentrokan massa aksi dengan pihak kepolisian.
Ambulance Gerindra itu menjadi misteri karena tiga hal, pertama karena ditemukan batu dan sejumlah uang di dalamnya, kedua pihak yang membawa ambulance tidak punya riwayat penanganan medis, dan ketiga adalah kepemilikan ambulance yang merupakan perusahaan milik anak adik Prabowo Subianto.
Pihak kepolisian mengungkapkan, ambulance dengan plat B 9686 PCF terdaftar atas nama PT Arsari Pratama yang diketahui berada di bawah naungan Arsari Group yang dimiliki adik Prabowo, yaitu Hashim Djojohadikusumo.Â
Sementara itu, menurut Waketum Gerindra Arief Poyuono, Aryo Djojohadikusumo (anak Hashim) diketahui menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan tersebut.
Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menurut Forbes termasuk 50 orang terkaya di Indonesia dengan urutan 35 dengan nilai bersih kekayaan pada Desember 2018 menjapai $850 juta.Â
Sementara itu, anak sulung Hashim, Aryo Djojohadikusumo yang memegang peranan penting dalam unit usaha Arsari Plantations, Arsari Tambang, Arsari Pangan Indonesia, dan Arsari Media Internasional diketahui juga merupakan anggota DPR dari Gerindra. Nama Aryo sempat menjadi perbincangan publik ketika photo dan video asusila yang diduga mirip dengannya tersebar di media sosial.
Pasca kepolisian mengungkapkan kepemilikan mobil ambulance tersebut, menariknya sikap Prabowo terkesan melunak. Prabowo yang sebelumnya menyerukan gerakan kedaulatan rakyat lebih memilih menempuh mekanisme hukum melalui Mahkamah Konstitusi (MK) dan menyuruh simpatisannya untuk membubarkan diri.Â