Mohon tunggu...
M Sakti Garwan
M Sakti Garwan Mohon Tunggu... Human Resources - Indonesia, Maluku Utara, Ternate

Mahasiswa Magister UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pro dan Kontra Dauroh Poligami Indonesia, "Sebuah Kewajaran atau Sunnah yang Berlebihan?"

1 Maret 2020   14:34 Diperbarui: 1 Maret 2020   16:06 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sambung dari pandangan Anas. Sakti Garwan menjelaskan bahwa, kehadiran DPI masih dirasa perlu, dikarenakan polgami sendiri yang merupakan pilihan, maka kehadiran gerakan atau kelompok ini hanya sebatas membimbing dan wadah edukasi bagi orang yang ingin berpoligami akan tetapi bukan untuk mengajak orang untuk berpoligami. Seperti halnya teori yang diutarakan oleh kalangan mereka yang mengatakan bahwa asas pernikahan dalam Islam sebenarnya adalah poligami.

Lebih lanjut, Poligami juga pada akhirnya tidak mendapat larangan secara ekaplisit oleh agama bahkan negara. Keduanya memberikan atau mengajukan gambaran abstrak yang seharusnya ditafsirkan secara berbeda oleh pikiran manusia dan kemudian diberikan pilihan, melakukan atau tidak melakukan. Semua itu kembali pada pribadi masing-masing orang dengan menaruh "kemampuan" sebagai landasan dan "keadilan" sebagai tujuan. Di sisi lain memperhatikan esensi dari pernikahan itu sendiri untuk menghadrikan suasana keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun