Mohon tunggu...
MSaini
MSaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Anak Hebat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Berbagi Informasi Cara Pembuatan Sabun Cuci Piring

17 November 2021   15:25 Diperbarui: 17 November 2021   15:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM kelompok 229 Universitas Malikussaleh yang diketuai oleh Fahri Aulia Nugraha Rambe dari prodi Teknik Industri dan beranggotakan 8 orang yaitu Abi Manyu Pamungkas dari prodi Teknik Industri, Hamza Reynalfi dan Sri Indah Sulastri dari prodi Ilmu Hukum serta M.saini, Alanis Josephira Imbruglia, Irnawati Marpaung, Fiddiah Rizki Annisa dan Aulia Ramadhani Bakri Siregar dari prodi Sosiologi.

Mahasiswa/i KKN PPM kelompok 229 ini dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Salamah, S.Pi., M.Si.
 Pada minggu ke-3 mahasiswa/i KKN PPM kelompok 229 mulai melaksanakan salah satu program kerja yaitu program pemberdayaan masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga melalui sosialisasi cara pembuatan sabun cuci piring di Gampong Ulee Nyeue, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (16/11/2021).

Pelaksanaan sosialisasi cara pembuatan sabun cuci piring tersebut disampaikan kepada para ibu-ibu pengajian yang berlokasi di Meunasah utama Gampong Ulee Nyeue. Kegiatan ini dimulai pukul 13.00 s/d 16.00 WIB. Sosialisasi diawali dengan pengenalan mengenai alat dan bahan yang digunakan dilanjutkan penjelasan fungsi sekaligus proses pembuatan. Pengenalan ini disampaikan oleh Alanis Josephira Imbruglia mahasiswa Sosiologi.Beberapa bahan pembuat sabun cuci piring yang dikenalkan yakni, Texaphon (untuk mengangkat lemak dan kotoran), NaCl (sebagai pengental sabun), Sodium Sulfat (untuk mempercepat pengangkatan lemak), Fragrance (bibit parfum), Kemudian, Foam Booster (sebagai penambah busa), pewangi (memberikan bau harum pada sabun), pewarna (untuk memberi warna pada sabun), dan air (sebagai pelarut).

Bapak Asnawi H. Ali selaku Geucik Gampong Ulee Nyeue mengutarakan, Gampong Ulee Nyeue sebenarnya memiliki sumber daya manusia yang cukup baik. Namun, tingkat inovasi dan cara warga melihat peluang masih tergolong rendah. Selain itu, warga juga dihadapkan dengan terbatasnya media atau sarana belajar untuk lebih mengeksplore keahlian mereka.
Digagasnya sosialisasi pembuatan sabun cuci piring, diharapkan menjadi salah satu jawaban bagi permasalahan tersebut. Sehingga, hasilnya tidak sekadar memberi manfaat, tapi dapat dijadikan peluang bagi masyarakat untuk menambah pendapatan mereka.
"Kami selaku mahasiswa/i yang sedang melakukan KKN di Gampong Ulee Nyeue berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dalam menambah pengetahuan. Kami juga menginginkan kegiatan ini tidak hanya menjadi program mahasiswa KKN, tetapi dapat dijadikan peluang usaha bagi para ibu-ibu, sebagai sarana menambah pendapatan," ucap Irnawati Marpaung mahasiswa Sosiologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun